Klinik Mata KMU Sidoarjo Ajak Masyarakat Sadar Bahaya Katarak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Klinik Mata KMU Sidoarjo Ajak Masyarakat Sadar Bahaya Katarak

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Selasa, 20 Juni 2023 18:55 WIB

Salah satu pasien Klinik Mata KMU Sidoarjo saat melakukan pemeriksaan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Klinik Mata KMU menggelar skrining dan pemeriksaan kesehatan gratis dalam memperingati bulan kesadaran untuk penyakit Katarak di dunia atau disebut sebagai Cataract Awareness Month, Selasa (20/6/2023).

Inisiasi ini digalakkan, mengingat fakta akan Katarak ini sungguh mencengangkan dan membutuhkan penanganan khusus. Bahkan di , Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar yang harus diwaspadai.

Penanggung Jawab Klinik Mata KMU , Miftahur Rochmah, mengatakan bahwa momen Cataract Awareness Month ini merupakan upaya yang tepat dalam mewujudkan misi pemberantasan kebutaan.

"Seperti yang dilakukan Klinik Mata KMU kemarin, para petugas kesehatan beserta dokter spesialis mata memberikan edukasi tentang kepada masyarakat, termasuk melakukan cek gula darah acak (GDA) dan skrining ," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com.

Ia berharap, melalui Cataract Awareness Month, seluruh masyarakat di dunia bisa lebih peduli dengan . Mengingat, Katarak ini adalah kasus yang paling banyak menyebabkan kebutaan di dunia, termasuk di .

Pada 2022, Miftahur mengatakan bahwa tercatat 822 kasus Katarak di KMU , dan hingga tahun ini sudah ada 313 orang menderita . Berdasar data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2018, bahwasanya penyebab kebutaan terbesar di Indonesia adalah Katarak. Sebesar 34, 47% penderita Katarak mengalami kebutaan, kemudian disusul oleh Glaukoma.

"Bahkan di KMU  sendiri, kebanyakan memang pasien Katarak," tuturnya.

Miftahur mengakui, kondisi saat ini kepedulian masyarakat terhadap Katarak masih minim. Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa penyakit Katarak ini hanya diderita oleh lansia atau lanjut usia saja.

"Padahal, banyak jenis Katarak yang bisa terjadi kepada siapa saja, mulai sejak lahir, bahkan di usia remaja atua yang disebut Katarak Juvenil," terang dokter yang akrab disapa dokter Ifa ini.

Dilanjutkannya, mendiagnosis dan mengobati sejak dini pada anak sangat penting. Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan penglihatan yang normal.

"Meskipun adalah penyebab utama kehilangan penglihatan di dunia, Katarak adalah penyakit mata yang dapat diobati secara aman oleh dokter mata, bukan menggunakan obat-obatan herbal ya, hanya bisa ditangani dengan operasi Katarak yang kini teknologinya sudah canggih (tanpa jahit) yang bernama Phacoemulsification," jelasnya.

Bila mengalami gejala Katarak, seperti penglihatan kabur, jarak pandang terbatas, penglihatan ganda, hingga silau, dr.Ifa SpM menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan.

"Penanganan lebih cepat akan lebih baik, sebab penglihatan yang terganggu akan berdampak besar pada produktivitas," ungkapnya.

Sementara itu, Veve Zulfikar, pasien asal yang sedang melakukan pemeriksaan rutin di Klinik Mata KMU menjelaskan bahwa periksa mata rutin adalah kegiatan rutin yang dilakukan setidaknya 1 tahun sekali.

"Dari pemeriksaan mata rutin, kita bisa cek kondisi mata menyeluruh termasuk cek kelainan refraksi (mata minus, silinder) hingga skrining keluhan mata seperti Katarak ini," ungkap Veve.

Perempuan yang juga penyanyi religi ini mengaku sangat mendukung Cataract Awareness Month ini. Sebab, info itu dirasa harus diketahui masyarakat luar untuk meningkatkan tindakan preventif akan kebutaan dan gangguan penglihatan lainnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes , dr Atok Illah menjelaskan bahwa Katarak perlu menjadi perhatian. Disebutkannya, estimasi penderita buta karena Katarak di bahkan mencapai 15 Ribu kasus.

Menurutnya, dengan ini, masyarakat bisa lebih peduli dengan pemeriksaan mata rutin & penanganan dini untuk mendapatkan penglihatan terbaik.

"Saat ini tindakan atau operasi juga sudah dilakukan dengN optimal di seluruh fasilitas kesehatan," Pungkasnya. (cat/mar) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video