Muhibah Khofifah di Irak: Napak Tilas Kota Kelahiran Ibrahim di Babilonia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Muhibah Khofifah di Irak: Napak Tilas Kota Kelahiran Ibrahim di Babilonia

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 03 Juni 2024 12:12 WIB

Kisah dan Raja Namrud yang zalim ini banyak disebutkan dalam Al Quran, terutama dalam beberapa surat seperti Al-Baqarah, Al-An'am, Al-Anbiya, Asy-Syura, Ibrahim, dan Hud.

dalam berdakwah adalah menghancurkan berhala-berhala masyarakat jahiliyah saat itu. Ini termasuk berhala yang dimiliki oleh Raja Namrud. Tindakan ini membuat Raja Namrud sangat marah, dan dia memerintahkan agar dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup,” kata .

Namun, dengan perlindungan Allah, tidak terbakar oleh api yang dinyalakan untuk membakarnya selama 40 hari. 

Dalam Alquran Surat Al Anbiya ayat 69, Allah berfirman: Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”

“Meskipun mengalami pembakaran selama 40 hari, keajaiban terjadi saat ia sama sekali tidak mengalami luka bakar. Ini adalah bukti nyata atas pertolongan Allah yang luar biasa, yang memperlihatkan kuasa-Nya yang tak terbatas. Bahkan, dalam momen tersebut, banyak hewan juga turut membantu memadamkan api yang mengelilingi ,” urai .

Setelah api berhasil dipadamkan, kaum Kaldan yang sebelumnya sombong dan menganggap diri mereka kuat, akhirnya tertunduk malu. Mereka harus menerima kekalahan yang begitu telak. 

Meskipun mereka telah mencoba membakar selama 40 puluh hari, nyatanya mereka tidak mampu menyakiti atau mengalahkannya.

Meskipun telah menyaksikan mukjizat ini secara langsung, hanya sedikit orang yang mengakui kebenaran dan kebesaran Tuhan yang diyakini oleh . Raja Namrud dan para pengikut setianya tetap sombong dan menolak untuk menerima ajaran yang benar.

Perdebatan antara dan Raja Namrud juga terjadi ketika dan rakyat datang ke istana untuk meminta makanan dari Raja Namrud. 

Meskipun dalam perdebatan itu Raja Namrud kalah, pulang dengan tangan hampa. Namun, Allah memberinya rezeki yang lebih baik dan berlimpah.

Raja Namrud akhirnya mendapatkan azab dari Allah, termasuk serangan pasukan lalat atau nyamuk yang menyebabkan penderitaan bagi dirinya dan pengikutnya. 

Ini adalah contoh yang sangat kuat tentang bagaimana Allah SWT melindungi para nabi-Nya dan menghukum orang-orang yang zalim.

“Semoga kita bisa meneladani keberanian dalam memerangi kemunkaran. Ketaqwaan dan keimanan menjadi nyala api yang membuat nya berani untuk memerangi yang bathil dan berjalan membela agama Allah,” pungkas .(dev/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video