KH Asad Said Ali: Muktamar yang Buruk Melahirkan Kepengurusan yang Buruk | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

KH Asad Said Ali: Muktamar yang Buruk Melahirkan Kepengurusan yang Buruk

Editor: Redaksi
Rabu, 21 Agustus 2024 19:22 WIB

KH Asad Said Ali saat memberi sambutan.

Sementara itu, Dr. A.S. Hikam, dalam kapasitasnya sebagai pengamat politik, menyatakan keprihatinannya terhadap arah gerakan yang dinilai telah melenceng dari khittah yang seharusnya menjadi pijakan utama organisasi. “Khittah kini tampak tidak fokus lagi pada urusan sosial-keagamaan yang menjadi tugas pokok PB. Justru, energi organisasi banyak terkuras oleh isu-isu politik yang seharusnya bisa dihindari,” kata Dr. Hikam.

Kritik senada juga disampaikan oleh KH. Abdul Munim DZ, Pembina Akademi Kepemimpinan Dipantara. Ia menyatakan bahwa acara silaturahmi ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai simpul gerakan dari seluruh wilayah Indonesia guna membahas persoalan-persoalan yang sedang melanda saat ini. Menurutnya, banyak Pimpinan dan Tokoh di tingkat akar rumput yang merasa resah dengan kondisi saat ini, khususnya ketegangan antara PB dan , yang kini kian mengganggu aktifitas organisasi baik di bidang pendidikan, dakwah dan ekonomi.

“Acara ini diadakan untuk mendengarkan langsung keluhan dan pandangan dari berbagai elemen di daerah-daerah. Kawan-kawan di bawah merasa perlu penjelasan terkait apa yang sebenarnya terjadi dalam hubungan PB dan , yang telah memicu perpecahan dan mengganggu persatuan Nahdliyyin,” jelas KH. Abdul Munim DZ.

Dengan adanya forum seperti ini, diharapkan dapat kembali menemukan arah yang jelas dalam menjalankan fungsi sosial-keagamaannya, sesuai dengan khittah yang telah digariskan sejak awal. Para peserta silaturahmi berharap agar kepemimpinan dapat segera melakukan evaluasi internal dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Acara ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus memperkuat komunikasi dan koordinasi antar elemen , demi menjaga keutuhan organisasi dan meningkatkan kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para peserta juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai khittah agar tetap menjadi landasan utama dalam setiap aktivitas organisasi, baik di bidang sosial-keagamaan maupun politik. (*)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video