Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL

Editor: M. Sulthon Neagara
Jumat, 23 Agustus 2024 21:21 WIB

Ketua Tim KKN Abmas ITS, Erma Suryani saat berdiskusi dengan Wakil Komandan STTAL, Kolonel Laut (P) Yoyok Nurkarya Santoso.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com terus menebar kebermanfaatan di berbagai bidang, termasuk dalam bidang pertahanan. Hal tersebut diwujudkan melalui pengembangan Dashboard Simulasi Kekuatan Geoteknologi Pertahanan Indonesia di Laut Natuna Utara (Dasina) oleh tim KKN Abmas .

Ketua tim KKN Abmas , Erma Suryani, mengatakan bahwa Laut Natuna Utara merupakan wilayah Indonesia yang sangat strategis, dan juga memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar.

“Namun demikian, wilayah ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, baik dari segi keamanan maupun lingkungan,” ujarnya saat demonstrasi Dasina, Selasa (20/8/2024).

Tantangan itulah yang mendorong tim dari Departemen Sistem Informasi (SI) ; Pusat Kajian Kebijakan Publik, Bisnis dan Industri (PKKPBI) ; dan Universitas tersebut bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut () untuk mengembangkan Dasina. Dashboard interaktif yang didemonstrasikan di Gedung Soewarso ini mampu menyajikan data dan informasi terkait kekuatan Indonesia di wilayah Laut Natuna Utara.

“Dasina akan bermanfaat bagi pengambilan keputusan dalam bidang operasional, taktikal, maupun strategis,” tuturnya.

Guna memaksimalkan potensinya, terdapat beberapa fitur yang diintegrasikan pada dashboard ini. Secara garis besar, fitur-fitur tersebut terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari executive summary, rekomendasi, policy brief, serta peta.

Executive summary menunjukkan ringkasan kondisi terkini di Laut Natuna Utara berdasarkan tiga perspektif, yaitu pertahanan dan keamanan (hankam), infrastruktur hankam, serta sumber daya laut.

Selanjutnya, fitur rekomendasi menyediakan beberapa usulan kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Laut Natuna Utara. Rekomendasi tersebut bersumber dari fitur policy brief yang menyediakan beberapa permasalahan yang sedang melanda wilayah ujung selatan dari Laut China Selatan tersebut.

Tim Abmas juga menyediakan fitur peta yang menunjukkan batas-batas wilayah serta pemantauan kapal yang berlalu-lalang di wilayah tersebut.

Bagian kedua dari dashboard ini berisikan model yang mampu menganalisis kondisi di Laut Natuna Utara. Pada bagian ini, tim yang diketuai guru besar dari Departemen SI tersebut mengintegrasikan aplikasi Vensim dengan Dasina.

Aplikasi Vensim sendiri digunakan untuk mengembangkan dan mengemas model umpan balik dinamis. Melalui integrasi ini, Erma beserta tim membuat model yang mampu mengalkulasi dan memproyeksi berbagai variabel yang signifikan dalam pertahanan dan keamanan Laut Natuna Utara di Dasina.

Model yang dikembangkan selanjutnya diintegrasikan dengan platform Dasina dan diterjemahkan dalam tiga fitur. Fitur pertama adalah threats yang berisikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh Laut Natuna Utara, mulai dari tantangan militer, non-militer, dan campuran.

Fitur kedua berupa simulasi yang terdiri atas base model, scenario model, dan outcome model. Fitur ketiga merupakan summary yang menampilkan ringkasan dari hasil analisis yang telah dilakukan tersebut.

Wakil Komandan Kolonel Laut (P) Yoyok Nurkarya Santoso ST MT mengaku senang melihat hasil dari demonstrasi Dasina yang dilakukan oleh tim KKN Abmas ini.

Menurutnya, berbagai fitur yang terdapat di dashboard tersebut dapat membantu perencanaan kekuatan Angkatan Laut (AL) di Laut Natuna Utara.

“Harapannya, beberapa masukan dari diskusi yang dilakukan hari ini dapat diterapkan agar dashboard ini menjadi lebih sempurna,” ucapnya. (msn)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video