Kelompok Masyarakat Binaan Pertamina EP di Tuban, Kini Mulai Rintis Koperasi dan Toko Pertanian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kelompok Masyarakat Binaan Pertamina EP di Tuban, Kini Mulai Rintis Koperasi dan Toko Pertanian

Rabu, 09 September 2015 19:55 WIB

Induk Sapi bersama anaknya yang baru saja lahir Agustus lalu. (foto: suwandi/BANGSAONLINE)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Berbekal dari bantuan dua ekor sapi, masyarakat Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Tuban kini telah memiliki koperasi dan toko pertanian. Koperasi dan toko pertanian itu akhirnya terwujud setelah kelompok masyarakat menerima bantuan dua ekor sapi dari EP Asset 4.

Saat BANGSAONLINE.com melintasi Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, hampir di setiap rumah warga terdapat kandang sapi sebagaimana masyarakat pedesaan lainnya. Kandang itu hanya di kelilingi selambu atau jaring warna hijau. Di dalamnya, rata-rata ada 3 ekor sapi yang sedang makan rumput di kotak yang terbuat cor semen. Di setiap kandang yang ada di sana, ada sebuah plang warna putih bertuliskan "Budidaya Sapi Desa Banyuurip dan Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Desa Binaan PT EP".

Salah satu warga Wonosari, Kardi, menjelaskan bahwa budidaya sapi itu memang program dari PT EP yang dimulai sektar 3 tahun lalu, tepatnya tahun 2012 dengan menggandeng Yayasan Sekar Mandiri. "Awalnya kami dibentuk menjadi 2 kelompok dengan 10 anggota dari karang taruna, dan 10 anggota dari kelompok masyarakat. Masing-masing kelompok diberikan 1 ekor sapi betina," ujarnya.

Sebelum diberikan sapi, lanjut Kardi, PT EP juga membangunkan 20 kandang untuk semua anggota, dengan bahan, ukuran dan bentuk yang sama. Di kandang itulah, warga yang awalnya memelihara sapi dengan kandang menjadi satu dengan rumah, mulai memindahkan sapi ke kandang yang baru.

Sekretaris kelompok, Hariyanto menjelaskan, sistem pengelolaan dari 2 ekor sapi yang telah diberikan PT EP itu ditempatkan pada kandang warga masing-masing 1 ekor. Sapi yang diberikan itu adalah jenis sapi unggul yang sebelumnya sudah bunting alias hamil 6 bulan.

"Ini hanya merawat induknya saja. Setelah melahirkan, baru anaknya yang kami rawat, sedangkan induknya akan digulirkan ke warga yang lain dengan cara seperti arisan," jelas Hari, sapaan akrabnya.

Induk sapi yang sudah digulirkan, akan terus dikawinkan sehingga bisa terus berkembang. Namun jika sudah terlalu tua dan tidak produktif, induk sapi itu akan dijual dan dibelikan indukan baru lagi yang lebih berkualitas. "Dari 2 ekor sapi yang diberikan 3 tahun lalu, sampai saat ini sudah menjadi 6 ekor. Yang terakhir baru lahir itu pas tanggal 17 Agustus 2015 ini," imbuhnya.

1 2

 

 Tag:   Pertamina

Berita Terkait

Bangsaonline Video