Untung Rugi Tinggal di Pondok Mertua Indah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Untung Rugi Tinggal di Pondok Mertua Indah

Editor: Nur Syaifudin
Sabtu, 14 Oktober 2017 11:40 WIB

Rugi

1. Potensi konflik kerap muncul, misalnya jika

- Orangtua dianggap mengintervensi. Penyebabnya, pertama, karena mereka menganggap pasangan muda masih bau ‘kencur’ dan miskin pengalaman dalam mengelola dan membina rumah tangga, sehingga dari urusan finansial, berbagi tugas domestik sampai menjalankan peran orangtua –jika pasangan muda sudah memilik ianak- orangtua kerap ikut campur. Alasannya mungkin karena mereka ingin memberi contoh atau teladan. Posisi orangtua untuk mengintervensi kehidupan anak menjadi kuat jika orangtua memberi suntikan dana kepada anak.

- Terjadi ketimpangan atau perbedaan dalam prinsip hidup, standar dan nilai antara dua generasi. Misalnya, ibu mertua ibarat ‘menteri kebersihan’ saking hobi beres-beres rumah. Sementara si menantu perempuan bertolak belakang, sebab mainan anak, lemari baju dan kamar tidur berantakan adalah “sarapannya” sehari-hari. Atau orangtua menganggap gaya hidup anak dan pasangannya boros, karena tiap akhir pekan hang out, mempekerjakan nanny dengan gaji tinggi, dan sebagainya. Padahal anak menganggap apa yang mereka keluarkan itu wajar dan sesuai tuntutan jaman.

- Belum mengenal karakter dan gaya masing-masing. Teknik dan gaya penyampaian pendapat yang sering tidak cocok, terutama untuk menantu yang sensi dan belum paham betul karakter mertua, membuat rasa sayang dan perhatian orangtua justru dianggap sebagai kritik, menggurui hingga bentuk kenyinyiran.

- Berebut kasih sayang. Umumnya terjadi antara mertua wanita dengan menantu perempuan. Konflik paling rentan terjadi pada menantu wanita yamg tidak bekerja yang tinggal di rumah mertua wanita. Bahkan, Monica Sulistiawati, M.Psi. dari Personal Growth, Jakarta, mengaku banyak klien wanita yang baru menikah datang untuk konseling karena mengeluh ada ‘orang ketiga’ dalam perkawinan. Si ‘penyusup’ itu bukan wanita muda tapi mama mertua. “Keduanya kebanyakan mengedepankan emosi dan perasaan, makanya gampang terjadi ‘gencatan senjata’, “ ujar Monica.2. Dari sisi cucu, kebanyakan cucu yang tinggal bersama kakek nenek lebih manja dan seenaknya. Ini karena kecenderungan kakek nenek yang mengabulkan dan jarang merem keinginan cucu. Selain itu karena seharian bersama kakek nenek, maka anak akan lebih mendengar opini kakek nenek daripada orang tuanya.

3. Anda berdua jadi kurang mandiri karena cenderung tahu beres, akibatnya kurang paham atau lihai perihal domestik karena masih menerima support. (*)

Sumber: Ayah Bunda

 

sumber : Ayah Bunda

 Tag:   Lifestyle

Berita Terkait

Bangsaonline Video