Bernilai Sejarah, DPRD Jatim Usulkan Langgar Gipo Menjadi Cagar Budaya
Editor: .
Wartawan: M. Didi Rosadi
Rabu, 17 Juni 2020 16:11 WIB
Karena itu, pihaknya berharap pada Pemerintah Kota Surabaya intervensi melakukan revitalisasi dengan menfungsikan kembali Langgar Gipo sebagai tempat ibadah, sekaligus cagar budaya. Dengan begitu, dapat menjadi referensi sejarah yang bisa diketahui oleh seluruh masyarakat, sekaligus akan membuka akses perekonomian sekitarnya.
"Saya kira perlu dilakukan revitalisasi Langgar Gipo agar bisa dipergunakan kembali sebagai tempat ibadah. Sekaligus nantinya menjadi situs sejarah dan destinasi wisata yang nanti pengembangannya bisa sejalan dengan kawasan wisata teligi Ampel. Tentunya langkah-langkah itu bisa melibatkan ahli sejarah, pihak pemprov, dan juga ahli waris," imbuh Anik.
Untuk diketahui, Langgar Gipo adalah tempat ibadah yang terdiri dari dua bangunan. Lantai satu untuk beribadah. Lantai dua digunakan untuk beristirahat maupun menginap. Lantai dua ini yang pernah difungsikan sebagai asrama haji, tempat transit calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci dengan kapal dari pelabuhan Tanjung Perak
Di dalam komplek bangunan yang konon berdiri sejak 1834 ini ada dua sumur besar dengan airnya yang sangat bening. Belum lama ini ditemukan bangunan bawah tanah atau bunker yang menghubungkan Langgar Gipo dengan dunia luar. Diduga bangunan bawah tanah itu terhubung hingga ke kawasan Jembatan Merah dan sekitar tugu pahlawan. Fakta ini menguatkan informasi yang menyebut Langgar Gipo sebagai salah satu markas Laskar Hizbullah saat revolusi fisik melawan penjajah. (mdr)