Ini ​12 Bacabup dan Bacawabup Terpopuler di Pilkada Sidoarjo Versi ARC Indonesia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ini ​12 Bacabup dan Bacawabup Terpopuler di Pilkada Sidoarjo Versi ARC Indonesia

Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Senin, 31 Agustus 2020 21:46 WIB

Baihaki Siradj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

Hal yang hampir sama juga terjadi pada Survei Top Of Mind pada Pilkada Sidoarjo, yaitu nomor satu BHS dan disusul urutan kedua Mas Iin. Pada Top Of Mind responden diwawancarai dengan kuisioner terbuka "Seandainya pemilihan Bupati Sidoarjo dilakukan saat ini, siapa yang anda pilih?".

Hasilnya menunjukkan BHS 34,17%, Achmad Amir Aslichin 25,88%, Ahmad Muhdlor Ali 25,13%, Nur Ahmad Syaifudin 11,81%, Kelana Aprilianto 2,76%.

Kemudian, terkait persepsi masyarakat pada calon, mayoritas masyarakat yang memilih BHS ini mempersepsikan BHS adalah sosok yang merakyat yaitu sebesar 8,52%. Itu paling tinggi dibandingkan bakal calon yang lainnya, seperti Achmad Amir Aslihin hanya 1,50% dan Muhdlor Ali 1,25% masyarakat yang mempersepsikan sebagai sosok yang merakyat. Selain merakyat, yang tinggi persepsi masyarakat pada BHS juga adalah dianggap sosok yang berpengalaman yaitu sebesar 7,52%.

Sedang untuk Achmad Amir Aslichin, sebesar 8,02% masyarakat mempersepsikannya berpengalaman dan 5,01% menganggapnya berintegritas. Dan Ahmad Muhdlor Ali 5,51% masyarakat mempersepsikan kreatif/inovatif, sebesar 4,76% menganggapnya berintegritas.

Survei ARC Indonesia tersebut dilakukan sejak tanggal 15-20 Agustus 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah sampel 600 responden tersebar di 18 kecamatan yang ada di Sidoarjo, dan margin error +/-5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Untuk memastikan data valid, pihaknya juga menerapkan sistem Quality Control yaitu, sebanyak 20 persen responden yang dipilih secara acak dihubungi kembali untuk konfirmasi dan verifikasi. Sebanyak 15 persen responden yang dipilih secara acak didatangi kembali untuk validasi data. Sebelum dikonversi secara statistik, sebanyak 25 persen data yang di-input dicek kembali acak berdasar dokumen kuisioner hasil wawancara. (mdr/ian)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video