Gathering dengan Mentan RI di Makassar, Dirut Petrokimia Pastikan Stok Pupuk Aman di Musim Tanam | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gathering dengan Mentan RI di Makassar, Dirut Petrokimia Pastikan Stok Pupuk Aman di Musim Tanam

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Rabu, 21 Oktober 2020 20:01 WIB

Mentan RI Syahrul Yasin Limpo bersama Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo saat meninjau stok pupuk. (foto: ist)

Saat ini, lanjutnya, Petrokimia Gresik memiliki 15 unit layanan mobil uji tanah yang beroperasi di delapan provinsi untuk melayani petani guna mengetahui kondisi tanah pertanian di masing-masing daerah, sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat.

Dwi Satriyo menambahkan bahwa pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan pemerintah dan harus disalurkan sesuai aturan yang berlaku.

Segala bentuk penyelewengan seperti penimbunan, pengurangan jumlah atau berat, menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), akan berhadapan dengan pihak berwajib.

"Kami juga tidak akan ragu untuk menindak tegas dengan menghentikan kerja sama distribusi jika penyalur atau distributor terbukti melakukan kecurangan," pungkas Dwi Satriyo.

Terkait musim tanam, Mentan SYL menjelaskan bahwa pupuk merupakan kebutuhan dasar dalam menghadirkan ketahanan pangan nasional serta mewujudkan pertanian yang lebih baik, apalagi di tengah wabah Covid-19. Sedangkan produsen pupuk seperti Petrokimia Gresik beserta jaringan distribusinya adalah elemen penentu keberhasilan ini.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada produsen pupuk beserta distributor untuk menuntaskan tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi dengan baik, apalagi Presiden RI telah menambah alokasi pupuk bersubsidi di awal musim tanam Okmar ini senilai Rp 3,14 triliun atau sekitar 1 juta ton.

"Amanah ini harus kita tuntaskan dengan baik, sehingga tambahan pupuk bersubsidi ini bisa tersalurkan sesuai dengan target," terangnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, penebusan pupuk bersubsidi bagi petani yang belum menerima Kartu Tani pada awal musim tanam Okmar hingga akhir tahun ini masih dapat dilakukan dengan manual.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan Kartu Tani yang semestinya dimulai pada tanggal 1 September 2020 ditangguhkan hingga 31 Desember 2020.

"Bagi petani yang sudah memegang Kartu Tani penggunaannya akan dilanjutkan, sedangkan yang belum bisa dengan manual," katanya.

Sarwo Edhy mengungkapkan, tahun 2020 ini jumlah petani yang terdaftar dalam e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sebanyak 13,9 juta, sedangkan Kartu Tani yang sudah tercetak baru 9,3 juta kartu, dan yang sudah diisi kuota serta dibagikan kepada petani hanya 6,2 juta kartu. Sementara yang sudah efektif digunakan baru 1,4 juta kartu.

"Untuk itu, dibutuhkan kinerja extraordinary untuk dapat segera menuntaskan program ini," pungkasnya. (hud/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video