Warga Berebut Sisa Makanan Kiai Asep dan Minta Suwuk, Ini Respon Pengasuh PP Amantul Ummah itu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Warga Berebut Sisa Makanan Kiai Asep dan Minta Suwuk, Ini Respon Pengasuh PP Amantul Ummah itu

Editor: MMA
Wartawan: M Mas'ud Adnan
Senin, 15 Maret 2021 21:40 WIB

Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., saat memimpin istighatsah dan doa bersama di Pondok Pesantren Nurul Qomar di Dusun Pembuwun Desa Suwun Sejati Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (13/3/2021). Tampak banyak botol terbuka berisi air sebagai washilah doa yang dipimpin Kiai Asep Saifuddin Chalim. foto: mma/ bangsaonline.com

MATARAM, BANGSAONLINE.com - Kehadiran Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. di Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata tidak hanya mendapat sambutan hangat, tapi juga menimbulkan harapan bagi warga di wilayah berpenduduk 5.126 juta jiwa tersebut. Banyak sekali warga NTB berebut “barakah” dari putra KH Abdul Chalim Leuwimunding Jawa Barat, salah satu kiai pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu.

BANGSAONLINE.com yang mengikuti rombongan ke NTB selama empat hari (mulai Jumat hingga Senin, 12 - 15 Maret 2021) mencatat berapa peristiwa unik dalam berbagai acara pertemuan. Warga tidak hanya berebut mencium tangan , tapi juga banyak yang berebut sisa minuman dan makanannya. 

Setidaknya, inilah yang terjadi saat memimpin istighatsah dan doa bersama di Pondok Pesantren Nurul Qomar di Dusun Pembuwun Desa Suwun Sejati Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Usai mimpin istighatsah, beserta rombongan, di antaranya Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan Ketua PW Pergunu NTB Dr. Baiq Mulianah, dijamu hidangan berbagai makanan dan minuman oleh sang pengasuh pesantren. Nah, saat makan itulah ada seseorang yang terus berdiri di belakang . Ia mencermati yang sedang makan.

Begitu usai makan, piring bekas makanan langsung diambil. “Ini barakah,” kata orang tersebut bangga setelah berhasil mengambil piring bekas tempat makanan .

Lain lagi saat dijamu makan di Pondok Pesantren NU Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan Sengkang Bonder Praya Barat Lombok Tengah NTB. Seorang berpakaian jubah putih tiba-tiba menyodorkan jeruk yang sudah dikupas. Ia minta agar jeruk itu di atau didoakan oleh . langsung meniup sambil berdoa, lalu diberikan kembali pada pria berjubah itu. Saat itu juga jeruk tersebut langsung dimakan oleh pria berjubah itu, sementara sebagian dibagikan kepada temannya.

Beberapa orang juga ada yang membawa air dalam botol terbuka. Mereka minta agar air dalam botol itu didoakan oleh . Mereka menganggap air yang sudah didoakan itu jadi washilah kesembuhan dari penyakit, di samping juga dijadikan air barakah.

Yang juga unik, banyak ibu-ibu membawa anak-anaknya yang masih balita. Mereka minta agar para balita itu didoakan oleh . Kiai miliarder yang dermawan itu lalu meniup ubun-ubun para balita tersebut sambil berdoa.

Ternyata sebagian ibu-ibu itu tidak hanya minta anaknya didoakan, tapi juga berebut foto bersama .

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bari (kanan) di kantor PCNU Lombok Tengah NTB. foto: mma/ bangsaonline.com)

Kharisma memang besar. Bahkan beberapa tokoh dan pejabat juga minta didoakan oleh . Di antaranya Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bari. Ini terjadi saat memberikan taushiah di Kantor PCNU Lombok Tengah NTB.

Saat itu Bupati Pathul Bari memimpin sendiri pertemuan tersebut dengan ceramah tunggal . Saat itu hadir Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah KH Maarif Mukmin, Rektor Universitas Nadlatul Ulama (NU) NTB Dr. Baiq Mulianah, dan para pengurus Banom NU.

Pada akhir acara, Bupati Pathul Bari minta agar didoakan oleh . Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojoketo Jawa Timur itu pun langsung memimpin doa, termasuk mendoakan Bupati Pathul Bari.

Lalu bagaimana tanggapan atas perilaku orang-orang yang minta barakah doa tersebut? “Saya malu dianggap wali,” kata kepada BANGSAONLINE.com sembari tersenyum saat naik lift hotel usai acara, Ahad (14/3/2021).

Memang, setiap hadir ke berbagai daerah selalu masyarakat berebut minta didoakan. Namun tren minta doa itu tidak hanya terjadi di luar Jawa, tapi juga di Jawa Timur. Bahkan juga di Pondok Pesantren Amanatul Ummah sendiri. Banyak tamu dan wali santri yang minta barakah doa.

Yang pasti, tidak hanya banyak mendoakan orang, tapi juga banyak meryedekahkan hartanya bagi banyak orang. (mma) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video