Dulu, Ponpes Kapurejo Gunakan Jam Istiwak untuk Tentukan Waktu Salat
Editor: Tim
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 17 April 2021 16:59 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dulu untuk menentukan waktu salat, Pondok Pesantren Salafiyah Kapurejo Desa Pagu, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, menggunakan jam rubuk atau jam matahari atau disebut juga jam istiwak.
Jam matahari merupakan cekungan dari kuningan atau perak yang terdapat angka-angka dan di atasnya ada besi berbentuk paku dengan posisi horizontal mengarah ke utara dan selatan. Prinsip kerja jam tersebut adalah menggunakan bayangan dari jarum di atas cekungan.
BACA JUGA:
Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
Halal Bihalal dengan Pegawai Lingkup Kecamatan Pesantren, Pj Wali Kota Kediri Beri Pelbagai Arahan
Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
KH. Mochamad Chamdani Bik, putra pertama Mbah Mochamad Sodik, Pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, menjelaskan berdasarkan penuturan dari para sesepuh pondok, jam istiwak ini dulunya digunakan untuk menentukan waktu salat. Sebelum ditemukan jam seperti saat ini.
"Istilahnya jam istiwak atau waktu siang jam 12, waktunya salat duhur. Masuknya waktu salat duhur ditandai dengan bayang-bayang paku berada pada angka 12. Jam 12 menurut jam ini pas titik matahari lurus (bayangan paku) belum tentu jam 12 tepat. Bisa saja masih jam 11.30 kalau mengacu pada WIB. Istilahnya istiwak itu adalah waktu ibadah," kata Gus Ibik, sapaan Chamdani Bik, kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (17/4).