Sakit Berobat ke Singapura, Johan Budi Bantah Indriyanto Seno Adji Mundur
Selasa, 24 Februari 2015 21:02 WIB
Menurutmantan Ketua PP Muhammadiyah itu, menjadi pimpinan KPK memerlukan fisik dan mental yang kuat. Apalagi saat ini KPK tengah menjadi sorotan publik.
"Ini kan memerlukan fokus, fisik mental harus kuat menghadapi ini. Mendapat tekanan dan pengawasan publik luar biasa," jelas Buya.
"Menjadi harapan orang, KPK ini lah, soal korupsi. Ini kan anak emas reformasi toh, masa mau dibunuh," imbuhnya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Istana belum mendapat informasi terkait dengan mundurnya Indriyanto Seno Adji."Istana belum ada sikap karena belum dapat informasi. Kami belum bereaksi," ujar Pratikno di Istana Negara, Selasa, 24 Februari 2015.
Menurut Pratikno, hari ini, Istana akan mengundang KPK, Kepolisian RI, dan Kejaksaan Agung untuk membahas soal perbaikan kinerja dan penegakan hukum, pemberantasan korupsi, serta penyinergian tiga lembaga tersebut. "Mungkin soal itu juga akan dibahas besok," ucapnya.
Pelaksana tugas pemimpin KPK lain, Johan Budi Sapto Prabowo, membenarkan koleganya itu sakit dan harus menjalani pengobatan. Namun Johan mengaku belum tahu apakah Indriyanto akan mundur akibat penyakitnya tersebut.
Pekan lalu, Presiden Joko Widodo resmi melantik tiga pelaksana tugas pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, yakni Johan Budi Sapto Prabowo, Taufiequrachman Ruki, dan Indriyanto Seno Adji. Ketiganya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 14-16 P Tahun 2015. Adapun Ruki didapuk sebagai pelaksana tugas Ketua KPK, sementara Indrianto dan Johan sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK. (dtc/tmp/mdk/lan)
sumber : detik.com/tempo.co.id/merdeka.com