Selalu Bahasa Madura, Kiai Nawawi Abdul Jalil Pemegang Teguh Tradisi Pesantren | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Selalu Bahasa Madura, Kiai Nawawi Abdul Jalil Pemegang Teguh Tradisi Pesantren

Editor: MMA
Minggu, 13 Juni 2021 20:49 WIB

M Mas'ud Adnan

“Salah satu pengasuh Pondok pernah mondok di Tebuireng,” kata Kiai Nawawi Abdul Jalil suatu ketika saat menyikapi Gus Dur dalam percaturan politik nasional. Karena itu ia minta semua santri dan alumni mendukung Gus Dur.

Bayangkan. “Hanya” karena salah satu Pengasuh Pondok pernah mondok di Tebuireng. Tapi Kiai Nawawi ikut ta’dzim. Bahkan Kiai Nawawi juga minta agar semua santri dan alumni ta’dzim pada Kiai Tebuireng.

Bukankah ini sikap ta’dzim luar biasa? Nah, inilah salah satu dasar mengapa saya berkesimpulan bahwa Kiai Nawawi Abdul Jalil pemegang teguh tradisi pesantren.

Belakangan saya baru dengar informasi. Bahwa Kiai Nawawi justru sering ke Pesantren Tebuireng. Tapi saat itu Gus Sholah minta jangan dipublikasikan. Silaturahim Gus Sholah ke justru silaturahim balasan. Karena sebelumnya Kiai Nawawi yang silaturahim ke Tebuireng.

Kiai Nawawi memang sangat ta’dzim pada dzuriyah Tebuireng. Terutama pada Gus Sholah dan Gus Dur. Putra KH A Wahid Hasyim. Yang juga cucu Hadratussyaikh. 

Lebih-lebih pada Gus Dur. Yang pernah jadi ketua umum PBNU. Tiga periode. Dan Presiden ke-4 RI.

Tentu Kiai Nawawi ta'dzim pada Gus Dur dan Gus Sholah juga karena cucu pendiri NU. Saya kira semua kiai yang paham kultur NU niscaya ta'dzim pada dzuriyah. Hanya kiai yang tak paham kultur NU yang tidak hormat pada cucu pendiri NU.

Bahkan Kiai Nawawi tidak hanya ta’dzim. Tapi juga fanatik pada Gus Dur. Setidaknya ini penilaian subyektif saya.

Saya mendengar sendiri saat Kiai Nawawi merespons kontroversi petinggi PBNU pasca Gus Dur. Yang suka membuat pernyataan kontroversial.

Lap mahelap. Niroah Gus Dur. Tak Bisa. Derejaddeh laen,” demikian kira-kira komentar Kiai Nawawi dalam bahasa Madura. Arti bebasnya, berlagak nylenih. Mau niru Gus Dur. Tak bisa. Derajatnya beda atau lain.

Kiai Nawawi memang selalu berbahasa Madura. Penampilannya sangat sederhana. Namun kharisma dan dedikasinya luar biasa.

Kini Kiai Nawawi Abdul Jalil telah dipanggil Sang KekasihSemoga patah tumbuh hilang berganti. Sehingga pondok pesantren yang santrinya puluhan ribu itu makin maju dan penuh manfaat. Bagi umat. Sekaligus mewarisi nilai-nilai mulya yang telah Kiai Nawawi wariskan. Wallahua’lam bisshawab.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video