Dipenuhi Bangunan Bersejarah, Kelurahan Pakelan Temukan Potensi Wisata | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dipenuhi Bangunan Bersejarah, Kelurahan Pakelan Temukan Potensi Wisata

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Sabtu, 16 Oktober 2021 20:12 WIB

Salah satu rumah peninggalan Belanda yang akan dijadikan tujuan wisata sejarah dan budaya di Kelurahan Pakelan. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - memiliki banyak sekali bangunan bersejarah yang patut untuk dilestarikan, salah satunya berada di wilayah , Kecamatan Kota, yang merupakan eks kawasan pecinan di masa lampau.

pun terdorong untuk membangun dan menata lingkungannya menjadi sebuah wisata berciri khas, dengan memanfaatkan nilai sejarah. Tujuannya, untuk lebih memberdayakan masyarakat.

Bahkan, Kantor sendiri terdaftar sebagai salah satu cagar budaya yang ada di .

“Sebenarnya selain gedung kantor kelurahan ini, bangunan milik pribadi warga juga banyak yang menjadi bangunan cagar budaya, bahkan ada beberapa bangunan yang berada tidak di pinggir jalan sudah tertutupi bangunan baru,” ungkap Kepala Subadi Waluyo, Sabtu (16/10).

Maka dari itu, pihaknya berupaya mengoptimalkan pembangunan gedung cagar budaya yang tersisa memanfaatkan prodamas. Sehingga pembangunan ke depannya dapat selaras dengan lingkungan tanpa harus merubah bentuk bangunan yang ada.

“Jadi kami ingin pembangunan ini memiliki keselarasan dengan bangunan-bangunan tua yang ada di sini. Karena kami ingin mempertahankan arsitektur lama dari bangunan bersejarah supaya menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung di ,” ujarnya. 

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pakelan, Hadi Wahyono, sangat antusias dalam pemanfaatan dana prodamas ini. Ia menilai pembangunan yang tidak dipikirkan secara matang akan menimbulkan efek yang kurang bagus karena tidak harmoni dengan lingkungan di sekitarnya.

“Karena Pakelan ini sebagai distrik pecinan atau Pakelan sebagai bagian dari Kota Tua Kediri, pembangunan yang kami lakukan di sini juga sangat memerhatikan dengan harmoni dari bangunan-bangunan lama yang memiliki nilai sejarah,” katanya.

sendiri memiliki Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sebagai langkah untuk menyikapi pembangunan dari Prodamas. Namun karena terkendala pandemi Covid-19, Repelita baru bisa dijalankan pada tahun 2021.

Hadi Wahyono yakin apabila Repelita yang sedang dijalankan ini dapat terealisasi, maka bisa memberikan efek positif kepada masyarakat.

“Harapannya saya sebagai masyarakat, di dalam pembangunan itu baiknya ada tim klinik pembangunan atau klinik desain. Agar dalam pembangunan bisa memiliki harmoni dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video