Rakyat Kesal, Luhut dan Erick Jadi Bulan-bulanan: Umumkan Keuntungan PCR Secara Terbuka | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rakyat Kesal, Luhut dan Erick Jadi Bulan-bulanan: Umumkan Keuntungan PCR Secara Terbuka

Editor: MMA
Sabtu, 06 November 2021 07:01 WIB

Dahlan Iskan

Tapi semua itu hilang dari logika masyarakat. Pokoknya harga PCR selama ini jahat sekali –yang dilakukan di tengah penderitaan masyarakat.

Lantas apa yang bisa dipakai alat komunikasi dengan masyarakat yang sudah begitu kesal? 

Saya tidak melihat lain kecuali ini: umumkan ke masyarakat berapa keuntungan usaha PCR itu. Terbuka. Rinci. Apa adanya. Lalu sumbangan semua keuntungan itu ke masyarakat miskin. Semua. Toh niatnya kan juga untuk membantu masyarakat. 

Itu memang belum bisa seperti hujan sehari untuk menghapus panas setahun. Juga tidak ada hubungan di aspek hukum. 

Tapi niat mulia sudah diwujudkan lewat cara mulia. Soal hasilnya: terserah yang berkuasa. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway. Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Artikel Berjudul Capres Andika 

Mirza Mirwan 

Ketika Presiden Wahid mengangkat Laksamana Widodo Adi Sutjipto dulu, sebenarnya berlatarbelakang kekesalannya karena melihat selama orde baru jabatan panglima selalu jatuh ke AD. Sementara di Amerika, sejak 1949, jabatan panglima (Chairman of Joint Staff Armed Forces) bisa dijabat dari AD, AL, AU dan Korp Marinir. Tidak bergiliran, memang. Sejak 1949 hingga 2021 angkatan bersenjata sudah ganti 20 kali: AD (10), AL (4), AU (4) dan Korp Marinir (2). Panglima yg sekarang Jendral Mark A. Milley dari AD, tetapi pendahulunya dari Korp Marinir, Joseph Dunford. 

Mirza Mirwan 

Pak DI benar ketika menulis bahwa Jokowi tak melanggar aturan dengan tidak mengusulkan KSAL Yudo Margono. Dalam pasal 12 ayat 4 UU no. 34/2004 disebutkan bahwa " jabatan panglima DAPAT dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yg sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan." DAPAT tidak berarti HARUS. 

Komentator Spesialis 

Pantas saja nama nama seperti : Mirza, Pryadi, Alay, Fandi, Liam, Mbah Mars, Donwori nggak masuk radar pilpres. 

Roler 

kan sdh disepakati kl jadi panglima namanya hrs ganti jadi Andiko Perkoso. 

WIRA 

Abah, mengapa sejak reformasi Panglima TNI selalu dijabat oleh Jenderal dengan nama berakhiran huruf "O" ? Tapi kalau seharusnya sekarang ini giliran Jenderal dengan nama berakhiran huruf "A", berarti memang ada pertimbangan khusus. Itu yang hanya Presiden Jokowi sendiri yang tahu. 

Disjoke 

Joni kini lebih aktif, Mulai malam selesai subuh, Bagus Kakek suka, Wkwkw 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video