KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak Nyamuk).
Gertak Nyamuk itu dilaksanakan serentak di seluruh kelurahan di Kota Kediri, Jumat (7/1/2022). Hal itu guna mencegah kejadian luar biasa demam berdarah. Seperti diketahui, bulan Januari hingga Februari diprediksi menjadi puncak terjadinya demam berdarah.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Bertempat di RW 02 Kelurahan Pocanan, Wali Kota Kediri memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri, juga membagikan ikan cupang dan bubuk abate kepada warga. Ikan cupang ini dibeli dari petani cupang Kelurahan Ketami sebagai upaya pemberdayaan dan membangkitkan ekonomi warga.
Saat memberi edukasi tersebut, Wali Kota Abu didampingi Asisten Administrasi Umum Nur Muhyar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, Kepala Puskesmas Balowerti dr. Henry Mulyono, Lurah Pocanan Muhammad, RT/RW, dan kader Jumantik.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
“Hari ini saya melakukan pemberantasan sarang nyamuk yang ada di Kelurahan Pocanan. Jadi, Pemerintah Kota Kediri melakukan Gertak Nyamuk ini setiap hari Jumat. Kita juga membawa ikan cupang karena ini sangat efektif memakan jentik nyamuk,” jelasnya.
Ia meminta agar Gertak Nyamuk dilakukan bersama-sama. Kader Jumantik yang ada di setiap kelurahan harus lebih aktif memeriksa jentik nyamuk di rumah warga dan terus memberikan edukasi.
Menurutnya, apa saja yang bisa menjadi sarang nyamuk harus segera dibersihkan. Diharapkan dengan Gertak Nyamuk ini tidak ada kejadian luar biasa (KLB) di Kota Kediri.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
“Langkah ini sebagai upaya pencegahan. Jangan sampai ada kejadian luar biasa baru kita bergerak. Kita harus gotong-royong melakukan ini. Saya berharap mudah-mudahan dengan kita bergerak bersama untuk membasmi sarang nyamuk, maka tidak ada kejadian demam berdarah. Perhatikan juga air di bawah kulkas dan gantungan baju yang bisa menjadi sarang nyamuk,” pungkas Abu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini, kasus demam berdarah di Kota Kediri tidak banyak. Bila dibandingkan tahun lalu di bulan yang sama, kasusnya menurun jauh sekitar 70 persen. Meski begitu, upaya pencegahan harus terus dilakukan. Salah satunya melalui Gertak Nyamuk ini.
“Kita libatkan seluruh elemen yang ada di Kota Kediri untuk melakukan Gertak Nyamuk. Karena percuma kalau tidak dilakukan serentak. Hasilnya tentu tidak maksimal. Bulan Januari hingga Februari biasanya menjadi puncak. Untuk itu kita harus terus lakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk,” ujar Fauzan. (uji/ian)
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News