JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengajak umat Kristiani di seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) tidak menyerah dan tetap kuat menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan saat Perayaan Natal bersama Kemenkominfo yang berlangsung secara hybrid.
“Dalam situasi dan kondisi seperti ini kita umat Kristiani, apalagi umat Kristiani di Kementerian Kominfo dituntut untuk tidak boleh menyerah tapi musti dan harus menjadi pribadi yang kuat,” ujarnya di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (11/1).
Baca Juga: Istana Persilakan Budi Arie Diperiksa dalam Kasus Judi Online
Ia menuturkan, meskipun perayaan Natal berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, Indonesia mengalami berbagai perubahan di segala bidang kehidupan, terlebih di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
“Umat manusia di lingkungan global, lingkungan nasional sampai di lingkungan terkecil di keluarga didorong untuk melakukan migrasi besar-besaran dari aktifitas fisik ke aktivitas virtual, dari physical space ke virtual space,” tuturnya.
Johnny memaparkan, perayaan Natal dalam situasi pandemi juga menuntun umat Kristiani pada suatu jalan Iman yang mengatakan bahwa kebesaran Tuhan senantiasa hadir diantara umat manusia.
Baca Juga: Di Jatim Digifest, Diskominfo Dorong Sinergi dan Kolaborasi pada KIM Kota Kediri
“Karena itu, rekan-rekan keluarga besar Kominfo kita patut bersyukur kepada Tuhan bahwa berkat kerja keras Pemerintah bersama keterlibatan berbagai pemangku kepentingan nasional pusat dan daerah, berpartisipasi seluruh komponen masyarakat, keseluruhan pentahelix nasional kita dalam semangat persaudaraan yang kokoh, kita berada dalam keadaan yang jauh lebih baik dibandingkan beberapa waktu yang lalu,” paparnya.
Kendalikan Pandemi
Mengutip data statistik bulan Juli 2021 lalu, Johnny menyatakan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia lebih dari 56 ribu orang. Berdasarkan perkiraan dan analisis para ahli epidemi dan pandemi, Menkomifo menyebutkan situasi itu memungkinkan penularan bahkan bisa sampai di angka 300 s.d. 400 ribu per hari.
Baca Juga: Inilah 4 Poin Langkah Kominfo Sikapi Dugaan Kebocoran Data di DJP
“Dan apabila itu terjadi saat itu maka seluruh sistem kesehatan dan sistem bernegara kita kolaps. Tapi berkat kerja kolaborasi, iman, doa dan keyakinan yang teguh, koordinasi dan kegotongroyongan kita secara nasional dibawah leadership Presiden Bapak Joko Widodo, hari ini kita menjadi salah satu bangsa yang sangat sedikit di dunia yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19. Terlepas dari munculnya varian baru Omicron yang juga saat ini menjadi perhatian serius kita,” kata Johnny.
Ia menegaskan, tugas bersama seluruh komponen anak bangsa, terutama umat Kristiani agar bersama-sama mengambil bagian untuk mengatasi masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19. Dengan harapan segera masuk ke fase endemi, dan pemulihan ekonomi nasional.
“Kita menjadi bangsa yang cukup cerdas, cukup cepat, adaptif, egaliti-nya tinggi menghadapi pandemi Covid-19. Dengan apa? di tengah tekanan yang luar biasa di dunia ini, Indonesia berhasil mencapai capaian-capaian yang kita tidak perkirakan sebelumnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Analisis Konten Fufufafa, Cermin Karakter Gelap Manusia
Menkominfo mengakui, dalam situasi yang begitu berat, akan muncul pesismisme dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Namun dalam tataran makro, berbagai capaian nasional, khususnya di sektor perekonomian memberikan catatan yang luar biasa.
“Perekonomian kita terjadi, ekspor, impor, devisa negara, neraca perdagangan, neraca pembayaran bahkan penerimaan fiskal kita jauh lebih baik sebelum pandemi. Kalau kemampuan ini kita pertahankan dan kegotongroyongan kehidupan kebangsaan kita bisa kita pertahankan terus. Atas berkat Tuhan, niscaya bangsa ini akan kembali tegak berdiri dan maju dalam lompatan-lompatan yang luar biasa,” ucap Johnny.
Cinta Kasih
Baca Juga: Konyol, Roy Suryo Minta Menkominfo Diam, Tak Komentari Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan arti penting memancarkan cahaya keteladanan dan menggemakan bahasa penuh kesejukan, damai, keadilan dan cinta kasih.
“Saya hadir di sini sudah tiga orang yang ngomong cinta kasih. Pak Pendeta ngomong cinta kasih, Romo ngomong cinta kasih, di teks saya juga ngomong tentang cinta kasih. Itulah pertautan dan pertemuan nilai-nilai Kristianitas,” tuturnya.
Menurut dia, dalam cinta kasih, bahasa yang menyapa dalam semangat persaudaraan sejati diantara umat manusia, tidak berbicara tentang agama Kristen, agama Katolik, maupun agama dan sekte atau kelompok denominasi.
Baca Juga: Menkominfo Tepis Pemilik Akun Fufufafa Bukan Gibran Rakabuming Raka, Tapi …
“Persaudaraan sejati diantara umat manusia seperti yang disampaikan Pak Pendeta, keseluruhan ciptaan yang disebut umat manusia sebagai anak-anak Allah di bumi. Karena itu, momentum Natal selalu disambut dengan penuh iman dan dirayakan dengan penuh rasa syukur atas kehadiran sang juru selamat Imanuel Yesus Kristus di tengah umat manusia. Kelahiran Yesus Kristus adalah wujud keberpihakan dan kebesaran cinta Allah kepada umat manusia, kepada anak-anak Allah dalam ungkapan Immanuel beserta kita,” urai Johnny.
Dalam Ibadah Natal, Khotbah disampaikan oleh Pendeta Poltak YP Sibarani dan Pesan Natal oleh Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Wali Gereja Indonesia; Romo Stevan Lalu Pr. Menteri Johnny juga memberi santunan kepada perwakilan Panti Asuhan Bhakti Kasih Mandiri, serta petugas kebersihan dan petugas keamanan di lingkungan Kemekominfo.
Perayaan Natal bersama Kemkominfo juga dihadiri Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif; Juru Bicara, Dedy Permadi; Staf Khusus, Rosarita Niken Widiastuti, dan Philip Gobang. (*)
Baca Juga: Menkominfo dan Menag Dianggap Adu Domba Umat Beragama, Umat Kristiani Tak Persoalkan Adzan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News