GRESIK (BangsaOnline) - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengusulkan kepada Bulog (badan urusan logistik) agar membuat gudang-gudang di setiap kabupaten/kota untuk menyimpan beras raskin (masyarakat miskin). Hal ini dilakukan untuk menekan biaya pengiriman beras raskin ke daerah-daerah penerima yang begitu mahal.
"Sudah waktunya di setiap kabupaten/kota dibuatkan gudang-gudang untuk menyimpan beras raskin," kata Sambari, Minggu (5/4).
Menurut Bupati, di Kabupaten Gresik jumlah masyarakat penerima beras miskin masih cukup banyak. Bulog dan pemerintah daerah untuk melayani pengiriman beras raskin ke masing-masing desa biayanya cukup besar. Untuk biaya angkut, bisa menelan anggaran hingga Rp 600 juta. "Kan eman anggaran Rp 600 juta untuk mondar-mandir membawa beras raskin dari gudang Bulog ke kabupaten. Mendingan uang itu digunakan untuk membangun gudang di masing-masing kabupaten," jelasnya.
Sambari menegaskan, kenapa gudang Bulog itu harus dibuat di setiap kabupaten/kota karena beras raskin yang dikirim dari pusat atau propinsi distribusinya terlalu jauh. Berasnya cenderung cepat rusak di perjalanan. Hal ini bisa disebabkan karena kondisi cuaca. "Belum lagi biasanya para penerima menjual kembali beras yang diterima, karena kualitasnya terlalu jelek," ungkapnya.
Ditambahkan Sambari, usulan agar di masing-masing kabupaten/kota dibangun gudang bulog pernah disampaikannya saat mengikuti rapat kerja dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Bogor. "Apa yang saya lakukan itu sebagai upaya agar raskin yang diterima masyarakat bisa lebih baik," pungkasnya.
Sementara Wabup, Moch Qosim mengatakan, penyaluran beras raskin di Kabupaten Gresik terbaik di Jawa Timur, bahkan nasional. Hal ini terungkap saat Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Gresik beberapa saat yang lalu. "Gresik dalam penyaluran beras raskin dinilai terbaik di Jawa Timur menurut Mensos, karena penyaluran raskin di Gresik tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu," katanya.
Ditambahkan Wabup, Gresik termasuk daerah penghasil beras dengan surplus sampai 118 ribu ton pertahun. Namun, jumlah penerima raskin di Gresik mencapai 77.751 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM). Tinginya jumlah ini, karena perhitungan miskin di Gresik standar sangat tinggi, yaitu penghasilannya di bawah Rp 301.000 perKK (kepala keluarga) perbulan.
Baca Juga: Bulog Jatim Matangkan Uji Coba e-Voucher Pangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News