Terima Penghargaan pada Puncak HPN 2022, Bupati Lamongan Bilang Begini

Terima Penghargaan pada Puncak HPN 2022, Bupati Lamongan Bilang Begini Bupati Lamongan (baju oranye) bersama 8 bupati dan wali kota Se-Indonesia saat menerima Penghargaan AK-PWI.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bersama 8 bupati/walikota di seluruh Indonesia menerima trofi penghargaan AK-PWI (Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia) saat acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022. Pemberitan penghargaan ini disaksikan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Kritik, masukkan, dan dukungan dari insan pers sangat-sangat penting. Mengingatkan jika ada yang kurang, yang perlu diperbaik. Mendorong yang masih lamban dan juga mengapresiasi yang sudah berjalan baik agar seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan desa bekerja dalam frekuensi yang sama, visi yang sama, untuk negara kita, untuk Indonesia maju," kata Jokowi, Rabu (9/2)..

Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96

AK-PWI diberikan sebagai apresiasi kepada bupati/walikota di Indonesia yang mampu dan tetap mempertahankan budayanya di tengah kemajuan teknologi. Lamongan dengan bermacam terobosan budayanya direkonstruksi oleh Yuhronur dan dimunculkan kembali untuk mencapai kejayaan Lamongan.

“Lamongan sebagai pusat peradaban Raja Airlangga, memiliki situs makam Nyai Andongsari, punden berundak Sitinggil yang diyakini Gajah Mada lahir di Lamongan, penyebaran Islam yang dilakukan Sunan Drajat, Sunan Sendang Dhuwur, Joko Tingkir, Gapura Paduraksa bersayap, peradaban ekonomi masa kolonial dengan adanya Waduk Prijetan, Kapal Van Der Wijck. Jejak kejayaan ini akan kami rekontruksi kembali untuk kejayaan Lamongan ke depannya, dengan tagline ,” kata Bupati Lamongan.

Semboyan ini, kata Yuhronur, telah dipadukan dengan pendekatan sosial budaya yang menjadi spirit bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama (gotong royong) dalam penanganan pandemi Covid-19, hingga akhirnya Lamongan ditetapkan sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang berhasil meraih level 1 PPKM.

Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai

“Dalam penanganan covid-19, selain melalui budaya gotong-royong ‘beri seikhlasnya ambil seperlunya’ untuk membantu ketahanan pangan masyarakat, Lamongan membuat berbagai inovasi digital untuk memudahkan masyarakat, melakukan gerakan moral #ayoditumbasi, #ayobeliprodukLamongan, #ayodolennangLamongan, dan #ayonguliner, juga memberikan ruang bagi pelaku seni dan budaya. Tentu keberhasilan ini juga tidak luput dari tambahan 1 M, yakni Manuto,” urai Yuhronur.

Selain itu, ia sadar akan pentingnya membangun daerah berbasiskan budaya dengan menjaga keselarasan pada berbagai bidang khususnya IPTEK dengan kepemimpinan yang melayani sangat perlu untuk terus dilestarikan. Untuk melakukan pelestarian dan pengembangan budaya Lamongan yang terintegrasi dan merekontruksi kembali kejayaan Lamongan di masa silam, menurutnya dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak.

“Pemerintah sadar bahwa dalam merekontruksi jejak kejayaan Lamongan tidak akan bisa jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Sehingga melalui kolaborasi pentahelix diharapkan mampu mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan,” ucap Yuhronur. (qom/mar) 

Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO