Begini Langkah Wali Kota Madiun untuk Menekan Angka Stunting di Wilayahnya

Begini Langkah Wali Kota Madiun untuk Menekan Angka Stunting di Wilayahnya Wali Kota Madiun, Maidi, didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun, Denik Wuryani, saat memimpin rembuk stunting.

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali , Maidi, mengadakan rembuk stunting bersama dinas kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (Dinkes-P2KB), serta sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Hal itu dilakukan untuk menekan angka stunting di

"Angka stunting kita masih sebagai nomor 2 di bawah Kota Mojokerto. Maka tahun ini kita harap bisa mengungguli kota tersebut. Kalau perlu sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kebutuhan yang diperlukan dalam menurunkan angka tersebut langsung dibicarakan. Saya akan ikut turun langsung," ujarnya, Selasa (8/3).

Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga

Ia meminta kolaborasi antarlini pemerintahan di wilayahnya agar penanganan stunting berjalan maksimal. Sebab, jumlah angka stunting di mencapai 800 anak dan berada pada 10 lokasi kasus stunting.

"Paling tidak penurunan kita harapkan 100 hingga 200 anak untuk tahun ini. Tahun 2024 target nasional kan 14 persen, ya kita turunkan lagi," tuturnya.

Baca Juga: Tingkatkan Sakip, Pemkot Madiun Lakukan Perjanjian Kinerja Perubahan di Jajarannya

Penurunan angka stunting ini juga dilakukan Ketua TP PKK dengan program peningkatan gizi serta pemberian pil penambah darah bagi remaja putri yang masih sekolah.  Sementara itu, berbagai program yang menyasar masyarakat secara langsung telah dilakukan Dinkes-P2KB .

"Kita menangani stunting mulai dari remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan catin (calon pengantin) terkait anemianya, pemberian gizi ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis) lingkar lengan atas kurang dari 23,5, ibu menyusui, bayi yang telah berisiko kita beri PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan anak yang sudah stunting akan kita tangani secara khusus," kata Kepala Dinkes-P2KB , Denik Wuryani.

Ia menjelaskan, penanganan stunting terbaik pada anak dilakukan bagi usia maksimal 2 tahun karena akan sulit jika dilakukan pada buah hati di atas usia tersebut. (dro/mar)

Baca Juga: Loneng Jembatan Bok Malang Rusak, Ini yang Dijanjikan Dinas PUPR Kota Madiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO