Bupati Lindra Berjanji Bakal Segera Bangun Kembali Tanggul Jebol Akibat Banjir Bandang

Bupati Lindra Berjanji Bakal Segera Bangun Kembali Tanggul Jebol Akibat Banjir Bandang Bupati Lindra meninjau langsung dampak banjir di Desa Temayang dan Margomulyo, Kecamatan Kerek.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati berjanji bakal segera membangun tanggul yang jebol akibat banjir bandang di Kecamatan Kerek, Kabupaten .

Hal tersebut disampaikan bupati muda itu saat meninjau langsung dampak banjir di Desa Temayang dan Margomulyo, Kecamatan Kerek.

Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners

"Saat ini perbaikan masih bersifat darurat. Untuk itu, kita akan bangun permanen di akhir April atau paling lambat awal Mei ini," ungkap Mas Bupati, Senin (14/3/2022).

Ia mengungkapkan, penyebab pasti banjir di Kecamatan Kerek yang menelan korban jiwa itu disebabkan tanggul di Desa Temayang jebol sepanjang 30 meter. Tanggul jebol ini juga mengirim limpasan airnya ke Kecamatan Montong dan Tambakboyo.

Selain jebolnya tanggul, adanya sedimentasi dan gundulnya hutan di daerah dataran tinggi Kerek ikut andil besar dalam musibah banjir. Untuk itu, masyarakat diminta turut andil dalam menjaga hutan.

Baca Juga: BPKPAD Tuban Serahkan Insentif Prestasi Pemungut PBB-P2 untuk Kecamatan Hingga Desa Tercepat

"Inti masalahnya masih sama, hutan di daerah atas ini gundul. Makanya saya tak pernah bosan berpesan kepada masyarakat untuk ikut menjaga hutan dan merawat pohon yang telah kami ditanam untuk penghijauan," ungkap politisi Partai Golkar ini.

Menurutnya, Pemkab bersama Perhutani telah berupaya melakukan penghijauan di kawasan hutan. Namun, kondisi pohon yang telah ditanam banyak yang rusak dan hilang.

"Pohon-pohon itu nanti yang akan menjaga kita dari bencana banjir, menyediakan air bersih dan udara yang sejuk. Dalam waktu dekat akan kembali lakukan penanaman," tuturnya.

Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir

Dalam tinjauannya itu, Lindra juga mendapati tidak adanya daerah resapan air di wilayah hutan. Sehingga, air hujan langsung turun ke daerah yang lebih rendah. Debit air hujan yang tinggi mengakibatkan sungai di desa setempat tidak bisa menampung air hingga meluber ke kawasan permukiman. Normalisasi sungai dan saluran air hingga kembali melakukan penanaman pohon akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi masih akan berlangsung hingga April. Untuk itu kita akan melakukan normalisasi sungai di beberapa titik, juga penataan rumah yang ada di daerah aliran sungai," tegasnya. (gun/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO