SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jatim, Teguh Wibowo, langsung tancap gas di hari pertamanya bekerja, Senin (14/3). Dia mengungkapkan bakal mengoptimalkan peran Unit Intelijen dan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) saat berkumpul dengan jajaran Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim.
Seluruh pejabat struktural bersama staf mengikuti kegiatan yang berlangsung secara virtual dan langsung itu. Teguh memulainya dengan menyapa serta berkenalan singkat dengan seluruh pegawai dan berharap jajarannya melaksanakan target kinerja dengan baik, karena ada 11 target kinerja yang harus dilaporkan secara berkala setiap bulan pada tahun ini.
Baca Juga: 2 Pimti Pratama Kanwil Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum
“Saat ini sudah hampir memasuki akhir triwulan I, sehingga kita harus menyelesaikan ini semua,” ujarnya.
Jajarannya juga diharapkan bisa membangun komunikasi yang baik, seperti melaporkan isu-isu atau kejadian aktual. Ia berpesan, jangan sampai pimpinan tahu dari media.
“Buat laporan harian dan laporan kejadian menonjol dengan baik dan cepat,” tuturnya.
Baca Juga: Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya Mulai Sosialisasikan Tahapan Pilkada 2024 ke Warga Binaan
Ia menitikberatkan agar SOP diterapkan dengan baik, termasuk optimalisasi Unit Intelijen Pemasyarakatan. Dengan demikian, ada deteksi dini dalam hal potensi gangguan keamanan dan ketertiban sehingga tidak sampai terjadi.
“Saya yang menginisiasi program ini dan diadopsi secara nasional, jadi saya harap bisa berjalan dengan baik di Jatim,” kata Teguh.
Mantan Kadivpas Maluku Utara itu meminta jajarannya melek teknologi dan informasi. Menurut dia, pemanfaatan dan peningkatan kapasitas SDM terkait hal tersebut harus digencarkan.
Baca Juga: Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kanwil Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI
“Kita coba ukur paling dasar saja terkait update data di SDP, saya harap data sudah lengkap sebelum jam 10 setiap harinya,” ungkapnya.
Ia pun menginginkan ada redistribusi warga binaan, terutama untuk lapas/rutan yang tingkat overkapasitasnya melebihi 300 persen. Sehingga, penghuni lapas lebih merata.
"Jawa Timur overkapasitas lapas/rutannya sudah 105 persen, harusnya bisa lebih merata," paparnya.
Baca Juga: Gali Data Primer Keimigrasian Secara Faktual, Komisi XIII DPR RI Kunker Spesifik ke Jawa Timur
Saat ini, kata Teguh, ada dua satker yang tingkat overkapasitasnya di atas 300 persen. Dua satker yang disebutkan yakni, Lapas Jombang dan Blitar.
“Dengan begitu kita bisa lebih mengoptimalkan proses pembinaan serta mengurangi risiko di aspek keamanan dan ketertiban,” pungkasnya. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News