LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak, menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertajuk 'Solusi Kemiskinan Ekstrem'. Agenda tersebut merupakan rangkaian agenda peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022.
Ia mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat sangat dominan sebagai upaya untuk mengentas kemiskinan ekstrem dan harus ada kolaborasi dengan pemberian bantuan sosial. Selain itu, pemetaan kantong-kantong kemiskinan juga diharapkan dapat mengurai permasalahan ini di Jatim.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
“Kita harus bergeser dari konsep charity ke basis pemberdayaan dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Maka yang paling mungkin adalah memetakan kantong-kantong kemiskinan, seperti hibah tanah tandus yang kemudian diubah menjadi embung, secara otomatis dapat menjadi irigasi area persawahan petani sekitar, ini yang saya maksud dengan pemberdayaan," ujarnya, Rabu (16/3).
Emil menjelaskan, seseorang dikatakan miskin ekstrem jika memiliki pengeluaran untuk pangan dibbawah US $1,9 PPP (Purchasing Power Parity) atau setara Rp400 ribu. Dengan demikian, bansos yang diberikan pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah, dapat menambah pendapatan para keluarga miskin sehingga bisa keluar dari garis kemiskinan.
Ia menyebut, lebih dari 2,4 juta penerima bansos dan 21.900 di antaranya berasal dari Kabupaten Lamongan. Menurut dia, hal ini merupakan problem di lapangan, baik itu Inclusion Error maupun Exclusion error, pihaknya terus mengupayakan penyemburnaan dan peningkatan akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga: Emil Dardak Ajak Kader Demokrat Sidoarjo Kawal Kemenangan Pilgub dan Pilbup Pilkada 2024
Tak hanya kemiskinan ekstrem, banjir yang terjadi di wilayah Sungai Lamong dan Bengawan Jero juga tak luput dari perhatian orang nomor dua di Jatim ini. Ia menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten agar permasalahan banjir segera terselesaikan.
“Berbagai upaya terus dilakukan, kemarin Pak Bupati Yuhronur juga telah melakukan audiensi bersama warga dan disepakati untuk sudetan dan pembongkaran Dam, Kami terus mengawal dana pusat karena masuk wewenang pemerintah pusat. Ayo PWI kami dibantu mengawalnya,” tuturnya.
Emil sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan PWI Jatim dan Lamongan serta dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat. Seminar nasional ini dianggap menjadi ruang bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjadi lebih dekat guna mencari solusi-solusi dalam mengentaskan kemiskinan, terutama di Jatim.
Baca Juga: Khofifah-Emil Raih Penghargaan dari Duta Besar Inggris
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan berbagai strategi percepatan dalam menangani kemiskinan ekstrem di Kota Soto. Berbagai pelatihan, pemberian bantuan tunai, bantuan modal usaha bagi kelompok masyarakat, program padat karya, bantuan renovasi RTLH hingga program Home Care Service hingga kini terus dilakukan.
“Lamongan terus melakukan intervensi program yang dapat mengurangi beban biaya hingga peningkatan pendapatan. Bahkan melalui program Home Care Service, yakni pelayan kesehatan datang langsung ke rumah penduduk terutama miskin ekstrim yang rentan penyakit dinilai sangat efektif membantu kesehatan masyarakat,” kata Yuhronur.
Baca Juga: Demkorat Gelar Baksos Bagi Warga Terdampak Banjir di Sidoarjo, Emil Dardak: Jadi Perhatian Serius
Ia pun mengajak seluruh elemen untuk melakukan kolaborasi pentahelix di mana salah satunya yakni peran media massa. Seminar Nasional yang disiarkan secara langsung itu juga mengundang pemateri lainnya, seperti Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, Akademisi Unair, dan Perwakilan Bappeda Jatim.
“Saya mengajak seluruh elemen untuk melakukan kolaborasi, sudah sering saya sebutkan tentang kolaborasi pentahelix, di mana salah satunya yakni peran media bersinergi bersama pemerintah dalam menangani kemiskinan ekstrem di Lamongan,” ucap Yuhronur. (qom/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News