RIAU, BANGSAONLINE.com - Migrasi televisi analog ke televisi digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO) memberi kemungkinan bertumbuhnya siaran televisi komunitas. Staf Khusus (Stafsus) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Komunikasi Politik, Philip Gobang, mengatakan bahwa inisiatif membangun televisi komunitas dilakukan untuk mengatasi berbagai kebutuhan masyarakat di perbatasan.
“Tentu saja itu menjadi perhatian pemerintah, dan kita tahu dengan migrasi ke TV digital itu memberi kemungkinan bertumbuhnya siaran televisi komunitas. Tadi saya mendengar juga di sini, sudah ada sebetulnya inisiatif untuk membangun televisi komunitas mengatasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat di perbatasan,” ujarnya saat menghadiri acara ASO di Riau, Senin (28/3/2022).
Baca Juga: Istana Persilakan Budi Arie Diperiksa dalam Kasus Judi Online
Menurut dia, pemerintah akan berupaya mengatasi kebutuhan di dunia penyiaran terutama bagi daerah-daerah perbatasan yang berdekatan dengan Negara lain.
“Karena saya juga mendengar bahwa di wilayah ini ada cukup banyak daerah yang dengan gampang menerima siaran televisi di negara tetangga, sedangkan televisi nasional kita tidak dapat. Saya kira itu tentu saja akan menjadi perhatian pemerintah, dan kebutuhan-kebutuhan itu akan diatasi dengan beberapa kebijakan dan program,” paparnya.
Philip mengungkapkan, tantangan global pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir menuntut masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi. Salah satu perubahan itu di mana masyarakat akan memasuki peradaban baru dunia penyiaran, bagaimana nonton televisi dengan cara dan model baru, sehingga masyarakat dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sedang terjadi agar mampu bekerja membangun daerah.
Baca Juga: Analisis Konten Fufufafa, Cermin Karakter Gelap Manusia
“Salah satu yang menandai perubahan itu adalah kita akan memasuki suatu peradaban baru bagaimana nonton televisi dengan cara dan model baru. Ini adalah bagian dari perubahan itu. Dan di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Menteri Kominfo, Johnny G Plate, mendorong agar pada hari ini dan seterusnya dua tahun ke depan sekurang-kurangnya kita mulai memasuki perubahan-perubahan tersebut dengan menyiapkan infrastruktur digital,” urai Philip.
Untuk itu, sejak dua tahun terakhir Kemenkominfo sedang membangun infrastruktur digital di lebih dari 12500 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia terutama di wilayah 3T. “Bersamaan dengan itu, sesuai dengan amanat UU No. 11 tahun 2020, kita juga bermigrasi ke siaran TV digital. Ini adalah tuntutan perubahan dan mau tidak mau kita mesti ikut di dalamnya," tuturnya.
Meski demikian, ia mengaku migrasi televisi analog ke televisi digital memberi dampak bagi masyarakat terutama di wilayah perbatasan. Ia menilai, hal itu menjadi tantangan terbesar karena beberapa wilayah belum terdapat layanan siaran televisi terestrial.
Baca Juga: Konyol, Roy Suryo Minta Menkominfo Diam, Tak Komentari Akun Fufufafa yang Diduga Milik Gibran
“Hari ini ada 112 wilayah siaran dan 341 Kabupaten/Kota yang mengalami dampak langsung dari migrasi TV analog ke digital. Itu berarti, dari total 225 wilayah layanan siaran di 514 kabupaten/kota, masih terdapat 113 wilayah dan 173 kabupaten kota yang belum tercakup analog switch off,” ungkapnya.
“Dan Kementerian Kominfo berupaya sedemikian rupa untuk memastikan wilayah-wilayah yang belum terjangkau ASO atau belum terdapat layanan siaran akan masuk dalam program yang disebut layanan digitalisasi broadcasting system (DBS),” imbuhnya.
Untuk itu, Menkominfo sudah memastikan dalam semester kedua 2023, akan segera meluncur satelit Satria Republik Indonesia I.
Baca Juga: Menkominfo Tepis Pemilik Akun Fufufafa Bukan Gibran Rakabuming Raka, Tapi …
“Satelit ini diupayakan untuk menjangkau daerah yang tidak terjangkau siaran selama ini ataupun daerah atau wilayah yang secara fisik tidak dapat dibangun infrastruktur digital. Mudah-mudahan ini bisa menjawab tantangan-tantangan yang kita hadapi itu,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Philip juga menyebut momen distribusi STB tersebut menandai wujud komitmen kolaborasi Kementerian Kominfo bersama mitra terkait dalam menjawabi kebutuhan masyarakat di bidang penyiaran.
“Hari ini kita bersama-sama menyaksikan akan dilakukan uji coba distribusi Set Top Box (STB) kepada masyarakat atau keluarga-keluarga yang sudah terdaftar. Dan itu berarti semua layanan STB yang disediakan oleh para mitra terkait yaitu para penyelenggara multiplexing menandakan sebuah komitmen besar dari kerja sama atau kolaborasi bersama dengan pemerintah melalui Kementerian Kominfo pun juga dengan para mitra terkait PID di wilayah masing-masing,” kata Philip.
Baca Juga: Menkominfo dan Menag Dianggap Adu Domba Umat Beragama, Umat Kristiani Tak Persoalkan Adzan
Ia mengingatkan kepada jajaran dinas komunikasi dan informatika pada setiap daerah untuk memastikan program ASO yang akan dimulai pada 30 April mendatang bisa berjalan dengan lancar.
“Ini menjadi kesempatan kita untuk segera beralih bermigrasi ke TV digital. Dan upaya ini merupakan amanat UU dan penanda bagi kita memasuki suatu era baru untuk menyaksikan tayangan-tayangan yang lebih bermutu, lebih berisi dan lebih berbobot. Itu akan memenuhi konten-konten yang disediakan oleh para penyelenggara siaran baik penyelenggara siaran swasta, maupun lembaga penyiaran publik, TVRI,” pungkasnya.
Baca Juga: Dirjen SPPR Kementerian ATR/BPN Sebut One Map Policy Merupakan Kebijakan Mendesak dan Penting
Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Riau, Syamsuar; Wali Kota Pekanbaru, H. Firdaus; Direktur Viva Grup dan Komisaris TV One, Neil Tobing; Ketua KPID Riau, H. Falzan Suharman; Kepala Balmon Kelas 1 Pekanbaru, Mohammad Sharif Helmi; Camat Bukit Raya, Tengku Ardi Dwisasti; dan Lurah Tangkerang Labuai, Zakris. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News