KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menggelar buka puasa bersama anak yatim, Senin (18/4/2022). Sebanyak 1.558 anak diundang dalam giat buka bersama serta santunan anak yatim itu, dan hanya 50 anak mengikuti buka puasa bersama di Pendopo Panjalu Jayati.
Buka bersama dan santunan anak yatim itu diadakan secara serentak di Pendopo Panjalu Jayati dan 26 pendopo kecamatan di Kabupaten Kediri. Turut hadir dalam acara itu, Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho, dan Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Ruly Eko Suryawan.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
"Ini merupakan agenda rutin pemerintah kabupaten. Karena tahun lalu angka Covid-19 kita masih tinggi jadi tidak bisa diagendakan dengan jumlah yang cukup besar," kata Dhito.
Dalam buka puasa itu, ia tampak berbuka dikelilingi anak-anak yatim. Dhito sesekali mengajak berbincang sejumlah anak, bahkan meminta mereka untuk mengambil menu yang disukai.
Sebelum acara berbuka, bupati sempat berpesan kepada anak-anak yatim untuk giat belajar, baik ilmu agama maupun pengetahuan umum. Dia pun sempat membuat kuis dan meminta anak yang hafal Pancasila untuk berani maju menyebutkan sila-sila Pancasila.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu menekankan pentingnya mengenai pemahaman ideologi Pancasila. Bahkan diakui, bagi anak-anak yang belajar di pondok, dirinya selalu mempertanyakan mengenai pendidikan pemahaman ideologi.
"Karena tidak bisa dipungkiri radikalisasi ini masuk ke Kabupaten Kediri dan ini sangat massif, sangat senyap sekali pergerakannya," tuturnya.
Atas kondisi itu, pondok-pondok besar di Kabupaten Kediri biasa mengutus santri untuk keliling memperkuat tentang ideologi Pancasila saat bulan Ramadan. Hal itu tak lain untuk menangkal paham-paham radikalisme.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Sementara itu, KH Maksum Ali dalam ceramahnya berpesan kepada semua anak-anak yatim yang hadir untuk menjadi anak yang beriman, tekun belajar, dan tidak berkecil hati atas kondisi yang dijalani. Dia meminta anak yatim tetap bisa bersekolah supaya menjadi anak yang pintar.
"Untuk menjadi pintar, sekolah yang benar, disiplin. Hafalkan itu Pancasila. Jangan sampai tidak ya," kata Maksum. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News