SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menggaungkan gerakan belanja produk dalam negeri daripada produk impor. Hal ini bentuk keberpihakan dan kepeduliannya pada nasib UMKM saat ini.
Gerakan belanja produk dalam negeri itu di antaranya disuarakan oleh Bupati Muhdlor saat menjadi salah satu pembicara di Surabaya Business Forum (SBF) 2022, di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Sabtu (21/5/2022).
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Tidak berhenti pada menyuarakan saja, Bupati Muhdlor membuktikan dengan sejumlah kebijakannya yang dijalankan di Kabupaten Sidoarjo, banyak program yang fokus pada sektor ekonomi kerakyatan untuk mendongkrak daya beli produk-produk UMKM.
Putra KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) itu mengungkapkan, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) tengah digaungkan Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, pemerintah pusat juga mendorong P3DN yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"Sudah saatnya kita beralih ke produk-produk lokal. Banyak kok brand lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan yang impor. Mulai dari sepatu, tas, ikat pinggang dan produk dari UMKM lainnya. Seperti produk hasil UMKM Tanggulangin sudah banyak yang standar ekspor. Itu brand lokal yang tembus ke luar negeri," cetus Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Sejumlah program yang digelontorkan Gus Muhdlor untuk mendukung peningkatan ekonomi kreatif Sidoarjo di antaranya, Bedah 2.000 Warung Rakyat, pemberian modal usaha mikro bagi para perempuan dengan besaran mulai dari Rp5-50 juta, program 20.000 UMKM naik kelas dan melakukan reformasi perizinan usaha.
Selain itu, ada Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo yang Gemilang (Kurda Sayang), program pinjaman modal usaha dengan bunga ringan hanya 3 persen pertahun. Melalui Kurda Sayang, diharapkan akan ada ribuan UMKM yang naik kelas, yakni produknya bisa menembus pasar global.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
(Bupati Ahmad Muhdlor membuka Gebyar UMKM Pasar Murah di Desa Mulyodadi, Wonoayu, Jumat malam)
Di sisi lain, ibu rumah tangga yang selama ini memiliki usaha kecil-kecilan dan usahanya tidak berkembang karena terkendala permodalan, akan disokong lewat bantuan hibah modal usaha kelompok, yakni program Kurma (Kartu Usaha Perempuan Mandiri).
Bantuan permodalan untuk kaum ibu-ibu itu bertujuan untuk membantu keuangan keluarga.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
“Bicara mengenai UMKM, maka bicara pada spektrum lebih luas. Yang pertama permodalan. Di Sidoarjo ada dua, pertama Kurda Sayang, yaitu pinjaman modal usaha, bunganya hanya 3% per tahun. Ada juga Kurma yaitu pemberian hibah atau bantuan 5 sampai 50 juta pada UMKM Ibu-Ibu per RT. Sidoarjo terdapat 8.467 RT, per tahun kita upayakan 2.000 RT bisa terkaver program Kurma. Sehingga satu RT punya UMKM unggulan yang bisa ditampilkan kapanpun sesuai even,” jlentrehnya.
Selain permodalan, Gus Mudhlor juga menyampaikan Pemkab Sidoarjo akan mendukung kemajuan 20.000 UMKM Sidoarjo. Seperti dengan pelatihan-pelatihan maupun supporting marketing. Dukungan itu ada pada program 20.000 UMKM Naik Kelas yang menjadi salah satu program prioritasnya.
“Setelah bahas permodalan selanjutnya yang kedua ada pelatihan, pelatihan sudah jalan. Yang ketiga adalah supporting marketing. Ini yang berkaitan dengan regulasi. Kami ada program 20.000 UMKM naik kelas, salah satunya dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi yang belum memiliki. Ketiganya harus komprehensif, berkesinambungan, mulai dari permodalan kita bantu, pelatihan dan packaging kita dampingi, supporting marketingnya kita turun ikut membantu juga," tandas alumni FISIP Unair ini.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Gus Muhdlor juga menyampaikan tantangan selanjutnya adalah merubah paradigma para pelaku UMKM yang hanya ingin menjadi raja di daerahnya sendiri. Paradigama seperti ini akan menghambat pelaku UMKM untuk maju.
Pelaku UMKM harus berani melakukan ekspor produknya. Pemkab Sidoarjo akan membantu. "Tantangan Sidoarjo adalah merubah paradigma masyarakat jangan merajai daerah sendiri atau jago kandang, harus dibuka paradigmanya berani ekspor," tegasnya.
Gus Muhdlor mengatakan, sinergi dengan Surabaya Raya akan terus dilakukan untuk memajukan UMKM Sidoarjo. Dikatakannya, UMKM merupakan ujung tombak pembangunan. Membangun UMKM sama halnya dengan membangun Indonesia.
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Resahkan Kota Delta, Seorang Pemuda Jadi Korban
Menurutnya, UMKM menjadi pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Oleh karenanya, membangun ekonomi kerakyatan atau ekonomi mikro sama dengan membangun pondasi ekonomi negara. (adv/sta/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News