
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kejari Gresik menerima surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) kasus dugaan penistaan agama pernikahan antara manusia dengan kambing dari Polres Gresik, Selasa (21/6/2022).
Namun, dalam SPDP yang diterima itu, Polres Gresik belum menyertakan nama tersangka. "Belum ada nama tersangkanya," ucap Kasi Pidum Kejari Gresik Ludy Himawan saat memberikan keterangan pers, Selasa (21/6/2022).
BACA JUGA:
- Eco Enzym yang Diolah Relawan Binaan Smelting Bantu Peternak Sapi di Gresik Lakukan Disinfeksi PMK
- Diskusi dengan Awak Media, Ketua KAG Minta dalam Pemberitaan Bisa Berikan Perlindungan Terhadap Anak
- Wujudkan Kawasan Minapolitan di Randuboto, Bupati Gresik Serahkan Bantuan Bedah RTLH
- Songsong 2024, Gerindra Gresik Munculkan Asluchul Alif dan Nur Saidah Jadi Calon Bupati
Menurutnya, kasus tersebut memang masih dalam tahap sidik (penyidikan) di Polres Gresik. "Secara administratif, tak lama setelah pengiriman SPDP, biasanya menyusul nama tersangka. Kami punya waktu 7 hari untuk tindaklanjuti SPDP itu," bebernya.
Ia menjelaskan, dalam penanganan suatu perkara ada istilah penyidikan umum (dik umum) dan penyidikan khusus (dik khusus).
"Jadi, tak ada masalah belum ada tersangka. Hal itu diperbolehkan," tuturnya.
Namun, jaksa memiliki batasan waktu 30 hari dalam menunggu Penyidik Polres Gresik menyerahkan nama tersangka, setelah menerima SPDP.
"Jika dalam kurun waktu itu Penyidik Polres Gresik tak kirim nama tersangka, SPDP kami kembalikan dan kami anggap tak ada SPDP itu, alias hangus," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...