PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Polres Probolinggo terus melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan yang dialami para peternak sapi di wilayahnya dengan melakukan giat bakti sosial. Agenda tersebut berlangsung di Kecamatan Dringu dan gedung aula KUD Argopuro, Krucil.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan kepada para peternak atas wabah yang merugikan masyarakat, terutama pemilik sapi. Pihaknya memberi bantuan sembako 1.200 kg beras dan 8.000 kg pakan konsentrat dari Dinas Peternakan Jatim serta sosialisasi terkait PMK.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
"Hewan yang terpapar PMK, kandang dan lukanya harus selalu dibersihkan. Pada hewan ternak yang tidak mau makan, para peternak harus merawat secara intensif agar daya tubuh hewan tetap terjaga," kata Arsya.
"Kabupaten Probolinggo ini merupakan penghasil hewan ternak terbesar nomer 3 se-Jawa Timur. Bantuan ini memang belum maksimal, tapi harapannya bisa membantu para peternak dan bisa menjadi katalisator dalam proses penanganan PMK," imbuhnya.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indyah Ariyani, menyebut kedatangannya di Kabupaten Probolinggo yakni mensinergikan kegiatan penanganan PMK.
"Penanganan PMK ini harus kita sinergikan, karena minggu ini vaksin PMK akan tiba di Jatim. Jadi kami perlu memberi arahan dan edukasi kepada para peternak agar tidak panik saat ternaknya terpapar PMK," kata Indyah. (ndi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News