KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengukuhkan Duta Stunting Kota Kediri tahun 2022. Pengukuhan ini bertepatan dengan peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29, Rabu (29/6/2022) di Taman Brantas, Kota Kediri. Duta Stunting ini berasal dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan.
"Menangani stunting ini bukan hal yang mudah. Tapi saya yakin apabila dikerjakan bersama-sama kita bisa menurunkan angka stunting," ujar Ferry Silviana.
Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey itu menekankan tiga poin penting. Pertama, penanganan stunting merupakan tugas dari PKK, kader kesehatan, dan Pemerintah Kota Kediri. Stunting tidak lepas dari tumbuh kembang anak.
Stunting itu tidak hanya tubuhnya pendek tapi juga mengalami gagal tumbuh. Maka dari itu dalam mengategorikan anak masuk dalam kategori gizi kurang, gizi buruk, dan stunting diperlukan kehati-hatian.
"Sebulan sekali kita ajak anak ke posyandu untuk mengukur berat dan tinggi badan. Nanti dicatat dan parameternya menggunakan z score. Kalau hanya pendek saja tapi anak ini tidak terjadi gagal tumbuh ya ini bukan stunting. Harus hati-hati," ungkapnya.
Baca Juga: Hadiri HDI di Jatim, Penasihat DWP Kemensos RI Soroti Peluang Kerja Bagi Penyandang Disabilitas
Kedua, Bunda Fey meminta semua OPD yang terlibat penanganan stunting untuk berkolaborasi. Dalam penanganan stunting ini dibutuhkan kerja tim. Data anak-anak yang menderita stunting harus aktual, sehingga dalam melakukan intervensi bisa tepat sasaran. Sehingga, goals percepatan penurunan angka stunting ini bisa tercapai.
"Terima kasih kepada OPD yang telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting. Tahun ini stunting kita 12 persen masih dibawah stunting Jawa Timur 23 persen dan Nasional 24 persen. Tapi kita jangan lengah harus tetap cepat dan tepat menanganinya," imbuhnya.
Pada poin ketiga, istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar itu kembali mengingatkan bahwa pemberian makanan tambahan untuk penanganan gizi kurang, gizi buruk, dan stunting bukan dengan susu formula.
Baca Juga: Kerja Sama SIER dan Danareksa: UMKM Indonesia Sampai ke Malaysia
Sebab yang dibutuhkan anak-anak adalah super food yang memiliki kandungan gizi lengkap, bukan hanya kalsium saja. Stunting ini juga tidak bisa selesai dengan pemberian bantuan saja.
Namun orang tua harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Untuk mencegah stunting bisa dilakukan dengan menghindari 4 Terlalu. Yakni, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak.
"Setelah ibu-ibu dilantik menjadi duta stunting ini pastinya ibu-ibu tahu warganya yang membutuhkan penanganan stunting ini. Edukasi harus terus dilakukan agar stunting ini bisa dicegah," pungkasnya.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Dalam kegiatan itu, Bunda Fey juga meninjau stan UMKM dari tiga kecamatan, stan masakan, dan stan Duta Genre.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri Sumedi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima, dan tamu undangan lainnya. (uji/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News