SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Hanan Attaki mendapatkan penolakan dari beberapa kalangan di Jawa Timur. Setelah ditolak di Jember, hal serupa juga terjadi di Situbondo. Di kota santri ini, penolakan kegiatan ceramah Attaki datang dari PCNU Situbondo.
Latar belakang Attaki yang dianggap pernah berafiliasi dengan salah satu organisasi yang kini sudah dilarang menjadi alasannya. Tak hanya PCNU, terbaru, penolakan juga datang dari Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Situbondo.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
Ketua PC GP Ansor Situbondo Yogie Kripsian Sah mengatakan bahwa suara masyarakat santri Situbondo harus menjadi catatan bagi panitia untuk membatalkan rencana kegiatan mereka.
"Kami mendorong agar panitia tidak perlu memaksakan diri mencoba memindahkan acara ini ke Situbondo," ujar Yogie, Senin (26/7/2022).
Menurutnya, hak warga NU Situbondo untuk menolak kehadiran figur tertentu yang dianggap berpotensi menimbulkan mafsadat.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Kinerja Bapenda Jatim Sebagai Ujung Tombak Pendapatan Daerah
"Kita kan memegang prinsip, dar'ul mafasid muqaddamun ala jalbil masalih, daripada memaksa melaksanakan kegiatan yang nanti menimbulkan gesekan dan sebagainya, lebih baik ya dibatalkan niat itu," jelasnya.
Apalagi, lanjut Yogie, Situbondo merupakan gudangnya para kiai dan tokoh agama yang selama ini sudah menjadi rujukan kaum Nahdliyyin, dan sanad keilmuan mereka jelas.
"Jadi, mencari rujukan agama itu bukan sekadar modal popular di media, tetapi bagaimana sanadnya jelas, sehingga kita tidak tersesat dan menyesatkan," tuturnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Mojokerto Ikuti Senam Sehat Bareng Gus Barra dan Kosgoro Jawa Timur
Pria lulusan IPDN Jatinangor itu mengingatkan, Hanan Attaki tidak memaksakan kehendak untuk datang ke Kabupaten Situbondo. Jika tidak, pihaknya akan mengambil langkah tegas menyikapinya.
"Sekali lagi, kami ingatkan jangan memaksakan kehendak datang ke Situbondo. Jjika tidak, kami Ansor dan Banser akan turun tangan," pungkasnya. (mur/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News