JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kemenperin RI menggelar bimbingan teknis (bimtek) dengan topik wirausaha baru IKM di Hotel Aston, Selasa (26/7/2022). Acara itu dihadiri oleh Riefky Yuswandi, Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Kemenperin RI.
Dalam paparannya, ia mengatakan tujuan bimtek ini untuk mendorong peserta agar menjadi wirausahawan baru guna turut meramaikan persaingan di industri kecil menengah (IKM).
Baca Juga: Pembukaan GIIAS 2024, Adhy Karyono Sebut Ekspor Industri Otomotif Jatim Tembus 117,6 Juta USD
"Nanti Bapak-Ibu akan mendapatkan berbagai materi. Bahwa nanti ada terkait dengan manajemennya, tentang kewirausahaan, pada teknis, pada praktikum nanti. Praktiknya sampai 70 persen," ujarnya.
Ia berharap, ke depan pemda juga memfasilitasi perizinan para wirausahawan baru dari peserta bimtek. "Karena izin usahanya akan dibutuhkan oleh teman-teman ini dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menceritakan sejumlah persoalan yang kini dihadapi IKM di Jember, di antaranya adalah pasar dan harga yang kurang sesuai. Ia mencontohkan produk rotan andala Jember, yang dibikin menjadi rumah-rumah mini di pantai.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Terima Penghargaan National Lighthouse Industri 4.0 Dari Kemenperin
"Yang beli orang Spanyol, orang Amerika, luar negeri. Ini persoalan. Packing-nya sudah bagus, kerjaannya keren, saya tanya, transaksinya gimana? Ia (penjual) jawab: Orang Spanyolnya datang ke sini (Jember). Harganya? (jawab penjual) Ya, harga sini (Jember/domestik)," paparnya.
Menurut Hendy, hal tersebut keliru. Karena seharusnya produk yang sudah mampu dilirik oleh pasar internasional harganya juga mengikuti harga ekspor.
"Contoh yang lain, kami punya handycraft produk (Kecamatan) Balung. Dijual sama bule di Australia, harganya 30 kali lipat dari harga (beli) di Balung," ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Jember Ajak Warga tak Golput
Karena itu, Hendy berharap Kemenperin dapat menemukan formulasi tata kelola niaga maupun melalui regulasi, untuk memajukan IKM di daerah, khususnya Jember.
"Ini yang kami perlu bantuan Pak Direktur, bagaimana harga, yang kami mempunyai kualitas ekspor, itu dihargai harga ekspor. Sehingga para pengrajin kami, para produsen IKM kami, dapat harga yang bagus," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News