Begini Pesan Gubernur Khofifah saat Kukuhkan Pengurus YKI Jatim

Begini Pesan Gubernur Khofifah saat Kukuhkan Pengurus YKI Jatim Gubernur Khofifah saat mengukuhkan Pengurus YKI Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, mengajak pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di wilayahnya untuk memaksimalkan upaya promotif dan preventif deteksi dini, serta supportif-paliatif. Menurut dia, hal ini bakal berdampak signifikan pada peningkatan angka kesembuhan bagi penderita kanker, terlebih kanker serviks dan payudara.

"Kita persambungkan dengan arahan Ketua Umum YKI pusat yang mengajak kita memaksimalkan deteksi dini promotif , deteksi dini preventif , ditambah supportif paliatif," ujarnya saat mengukuhkan pengurus YKI Jatim periode 2022-2027 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: TPP Khofifah-Emil Umumkan Real Count dari 51.940 TPS di Jatim: Menang 60,41 Persen

Gubernur menjelaskan, upaya promotif dan preventif deteksi dini dapat dengan menambah titik-titik pap smear dan mammografi. Caranya, lanjut , dengan melibatkan banyak pihak, termasuk sinergitas dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur serta sejumlah organisasi masyarakat yang memiliki rumah sakit dan klinik di berbagai daerah.

"Pap smear bisa makin diluaskan, di titik mana potensi kemungkinan terjadinya servik sesuai dengan data yang ada di Dinkes, kita bisa bangun sinergitas lebih kuat lagi untuk bisa memperbanyak pap smear," paparnya.

"Saya rasa kalau dua hal ini yang menjadi PR kita, dua hal ini bisa kita masifkan, Insya Allah hasilnya juga signifikan sebagaimana yang selama ini sudah dilaksanajan YKI Jatim periode sebelumnya," imbuhnya.

Baca Juga: Antusias Pilgub Jatim Tinggi, Lia Istifhama: Legitimasi Kuat Kemenangan Khofifah-Emil

Orang nomor satu di Jatim ini menilai, perlu melibatkan beberapa ormas yang memiliki rumah sakit atau klinik dengan tujuan agar bisa melakukan berbagai program akseleratif. Berbagai upaya bisa dilakukan untuk memberikan kontribusi secara lebih signifikan terhadap penurunan kanker khususnya serviks dan kanker payudara.

"Jadi bisa dalam waktu singkat MoU dengan berbagai ormas yang memiliki rumah sakit dan klinik," tuturnya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Telak di Madura, Haji Her Ingatkan Janjinya ke Masyarakat

Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga mengajak pengurus YKI cabang koordinator Jatim untuk mengintegrasikan program-program ini dengan para penyuluh. Caranya dengan memberikan panduan-panduan secara manual dengan format yang sederhana seperti video dengan durasi singkat. Sehingga masyarakat juga akan lebih mudah mengakses dan memahami.

"Jadi kalau sinergitas itu kita siapkan plan of actionnya, akan bisa lebih terukur lagi percepatan capaian yang bisa kita lakukan bersama," ucapnya.

Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan bahwa tidak dapat dipungkiri letak Indonesia di daerah tropis juga memberikan pengaruh terhadap pola hidup bersih harus selalu dijalankan.

Baca Juga: Ketua DPW PKS Jatim Beri Ucapan Selamat ke Khofifah-Emil

"Artinya PHBS pola hidup bersih dan sehat juga harus berseiring, oleh karena itu pendekatan memang harus secara komprehensif," ungkapnya.

Selain itu, Gubernur juga menuturkan bahwa program - program paliatif juga bisa dilakukan secara komprehensif dan di banyak titik sebagai bentuk support kepada mereka.

"Yang bisa kita lakukan sesungguhnya cukup banyak, energi kita memungkinkan untuk bisa menyiapkan program-program paliatif," pungkasnya.

Baca Juga: Quick Count SIGI LSI Denny JA: Khofifah-Emil 58,14 Persen Lampaui Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Pengurus YKI Jatim periode 2022-2027 dikukuhkan berdasarkan SK No. 114 SK Cabang V Tahun 2022 tanggal 12 Mei 2022 tentang pengukuhan Indonesia Jawa Timur masa bakti 2022-2027. Pengurus YKI cabang koordinator Jatim juga dikukuhkan secara virtual oleh Ketua Umum YKI Pusat, Prof. Aru Wisaksono Sudoyo.

Pengukuhan tersebut dilakukan secara simbolis kepada 9 orang pengurus serta ditandai dengan penyematan pin oleh Gubernur Jawa Timur dan diikuti oleh 41 orang pengurus lainnya. Aru mengatakan bahwa Indonesia memiliki tugas untuk menurunkan angka kanker sampai 30 persen di 2030. 

Sedangkan di Indonesia, 70 persen pasien kanker datang sudah pada stadium 3 dan 4. Oleh karenanya ia menyebut, promotif deteksi dini pada hakekatnya merupakan tugas utama bersama.

Baca Juga: Khofifah-Emil Potong Tumpeng Syukuri Pelaksanaan Pilkada yang Aman dan Kondusif

"Deteksi dini itu menjadi prioritas menjadi tugas dari kementerian kesehatan dan masyarakat, selama ini kita lebih banyak pada hal - hal yang kuratif," kata Aru.

Senada dengan pesan Ketua YKI Pusat, Ketua YKI Jatim, Joni Wahyuhadi, melaporkan banyak sekali penderita kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium akhir. Sehingga, upaya untuk memaksimalkan kesembuhan menjadi lebih kecil. 

Dengan demikian, ia bertekad akan banyak melakukan upaya preventif dengan cara sosialisasi deteksi dini yang lebih masif dengan melibatkan media massa ataupun sosialisasi oleh organisasi-organisasi masyarakat.

Baca Juga: Khofifah-Emil Unggul di TPS Lapas Tuban, Selisih Tipis dengan Risma-Gus Hans

"Salah satu target Kami nanti bagaimana kanker payudara ini bisa terdeteksi lebih dini jumlah angka kesembuhannya menjadi lebih banyak," ucap Joni. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO