GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Dudung Abdurahman, pada talkshow Program Penurunan Stunting di GOR Pusponegoro, Gresik, Kamis (1/9/2022).
Saat itu, gubernur menekankan bahwa salah satu langkah efektif dalam pencegahan dan mempercepat penurunan stunting yakni dengan menerapkan Pola Hidup Sehat sejak usia remaja. Menurut dia, hal tersebut harus diikuti dari seluruh jenjang usia dan dilaksanakan sejak dini guna memangkas stunting di Jawa Timur.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Pencegahan stunting harus dilaksanakan sejak usia remaja. Utamanya anak-anak muda yang saat ini bersekolah di jenjang SMP. Karena pencegahan stunting jika dilakukan setelah menikah dirasakan sudah terlambat," ujarnya.
Khofifah mengatakan bahwa lingkaran kehidupan dimulai dari usia balita, remaja, usia nikah, usia kehamilan, melahirkan hingga usia lansia harus menerapkan Pola Hidup Sehat. Jikalau proses pencegahan stunting dimulai dari proses pernikahan sampai proses kehamilan sebenarnya sudah terlambat. Oleh karenaya pola hidup sehat harus menjadi perhatian penting.
"Jadi kepada anak anakku sejak usia SMP kalian harus menerapkan pola hidup sehat yang akan menjadi awal fisik yang sehat dan ketika menikah dan yang perempuan hamil melahirkan juga lahir bayi yang sehat kelak tumbuh kembangnya juga sehat. Secara berkelanjutan dan tersistem maka stunting bisa diturunkan signifikan di Jawa Timur," paparnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Ia menegaskan, untuk menurunkan.stunting secara signifikan dibutuhkan format pendekatan yang komprehensif, antara lain bapak dan bunda asuh stunting di daerah. Diharapkan ada keberlanjutan pendampingan dan pengawalan sehingga berbagai kebutuhan gizi bayi balita dan anak stunting dapat dimaksinalkan.
Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, terus membangun sinergi sedetail mungkin bersama seluruh elemen strategis dengan melibatkan peran serta Forkopimda maupun bupati/wali kota. Bahkan, rapat koordinasi terus dilakukan secara khusus membahas tentang percepatan penurunan stunting di Jatim dan pemetaan secara detail terus dilakukan.
"Saya yakin kehadiran Bapak KSAD di Jatim dalam mengukuhkan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting di Gresik ini gaungnya bisa diikuti diseluruh Indonesia. Apa yang dicontohkan oleh Bapak KSAD ini adalah bentuk referensi dari upaya gotong royong menangani dan mengatasi permasalahan serius di tengah tengah masyarakat," ungkapnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, prevalensi stunting di Jatim sebesar 23,5 persen yang artinya dibawah rata-rata nasional yang mencapai 24,4 persen. Pemprov Jatim terus berupaya bekerja keras agar penurunan stunting bisa dilakukan secara lebih masif di 38 kab/kota di Jatim.
Sementara itu, KSAD menyebut kedirannya di Kota Pudak untuk melihat realisasi dari implementasi penanganan anak anak stunting sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hari ini pula, ia melakukan pengukuhan para pejabat di lingkungan Gresik untuk selanjutnya dijadikan bapak dan bunda asuh anak stunting.
"Kesemuanya ini adalah harapan kita semua sejalan arahan dari Bapak Presiden agar stunting di Indonesia bisa ditekan dan diturunkan melalui bapak dan bunda asuh ini menjadi 14 persen," kata Jenderal Dudung.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Ia memastikan, peran TNI AD akan senantiasa membantu pemerintah daerah dan BKKBN dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan pemberian makanan tambahan Bagi Balita Stunting dan Ibu Hamil.
"Mudah mudahan anak anak stunting di wilayah Gresik dan Prov. Jatim bisa turun kasusnya," pungkasnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News