SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2022 yang kembali diselenggarakan di Jawa Timur.
Pasalnya, FESyar Regional Jawa 2022 ini diyakini akan mampu mendorong pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang tidak hanya inklusif, tapi juga Go Global, Go Digital, dan Go Agriculture.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
“Pelaksanaan FESyar Regional Jawa 2022 menjadi bagian penting tak hanya bagi Jatim tapi juga bagi provinsi yang lain se-Jawa. Maka, mari kita bangun semaksimal mungkin dan seefektif mungkin seluruh proses pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif. Karena pada dasarnya pertumbuhan ekonomi harus dilakukan secara inklusif,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri pembukaan FESyar Regional Jawa Tahun 2022 di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya, Kamis (8/9/2022).
Gubernur Khofifah menjelaskan, pertumbuhan ekonomi selain harus inklusif, saat ini juga ada tantangan untuk mengakses pasar Go Global. Yakni bagimana pelaku ekonomi syariah dapat menembus pasar global lebih luas lagi.
Selanjutnya, ia juga mendorong ekonomi syariah untuk Go Digital dengan mendorong pelaku UMKM syariah untuk menggunakan teknologi digital dalam mengakselerasi bisnis.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
“Kemudian, pengembangan ekonomi syariah yang Go Agriculture yakni bagaimana menguatkan ketahanan dan kedaulatan pangan di berbagai wilayah di Jatim termasuk di lingkungan pesantren oleh para santri maupun masyarakat sekitar,” katanya.
Sedangkan dorongan Go Agriculture juga tak kalah penting. Di mana, lanjut Khofifah, saat ini sektor agrikultur sangat penting karena dunia tengah dihadapkan pada tiga tantangan krisis. Yaitu krisis ekonomi global, krisis energi, maupun krisis pangan.
“Meskipun tahun 2020 dan 2021 produksi padi Jatim tertinggi nasional, tapi produksi padi kita harus terus kita jaga. Oleh karena itu sektor hortikulutura menjadi bagian penting dari penguatan ekonomi yang dilakukan di Jatim,” ujarnya.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Lebih lanjut menurutnya, perkembangan ekonomi syariah di Jatim sejalan dengan perkembangan industri halal yang terus menunjukkan tren pertumbuhan positif dan keberlanjutan. Di mana Jatim memiliki kekuatan dan peluang untuk menjadi kontributor utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Ditambah mayoritas masyarakat Jatim beragama Islam.
“Mudah-mudahan FESyar Regional Jawa ini dapat membangun sinergi ekonomi dan keuangan syariah untuk bisa memberikan penguatan terhadap pemulihan ekonomi yang inklusif bukan hanya se-Jawa, tapi akan memberikan resonansi ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan global,” harap Khofifah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pelaksanaan FESyar Regional Jawa selalu dilakukan di Provinsi Jawa Timur yakni Surabaya, karena Surabaya pengembangan ekonomi syariahnya sangat baik.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Sembilan tahun lalu kita mulai FESyar dari Surabaya, Jawa Timur. Alhamdulillah, tahun ke sembilan ini kita diberkahi Allah untuk memajukan ekonomi keuangan syariah tidak hanya di Jawa, tidak hanya Indonesia tapi Go Global,” ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan FESyar, yakni sektor rempah-rempah go global, digitalisasi dan ketahanan pangan. Terkait rempah-rempah ini, ia mengajak untuk membangun kembali jalur rempah-rempah dari Nusantara ke dunia. (dev/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News