SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Koordinator Nasional Poros Muda NU, Ramadhan Isa, memberi ultimatum kepada pegiat sosial Eko Kuntadhi untuk meminta maaf secara terbuka. Eko dinilai menghina dan merendahkan Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz yang merupakan keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo.
Isa mengatakan video disertai kalimat yang diupload oleh Eko Kuntadhi di akun twitternya tidak hanya merendahkan kaum perempuan tapi juga Nahdliyin secara umum. Terlebih, Ning Imaz adalah seorang ustazah dan putri KH Khaliq Ridwan, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
"Saya sebagai santri ikut tersakiti dengan kalimat Eko Kuntadhi di media sosial yang merendahkan seorang ustazah dan putri kiai NU. Kami minta Eko segera minta maaf secara terbuka kepada Ning Imaz dan keluarga besar NU," ujarnya, Selasa (13/09/2022).
Dani memberi tenggat waktu 3x24 jam kepada Eko Kuntadhi untuk menyampaikan permintaan maaf. Terhitung sejak video itu diunggah ke media sosial, yakni pada 12 September 2022.
Alumni Pesantren Daarul Rahman, Jakarta, ini akan mengambil langkah tegas dan terukur bila sampai tenggat waktu selesai tidak ada permintaan maaf dari Eko Kuntadhi.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
"Eko tidak hanya menghina Ning Imaz secara personal, tapi keluarga besar NU dan keluarga besar pondok pesantren. Karena itu, kami punya kewajiban membela marwah Ustadzah NU," kata penasehat Gerakan Santri Nusantara (GSN) itu.
Tindakan Eko Kuntadhi yang dinilai menghina Ning Imaz berawal dari video yang diproduksi oleh NU Online. Dalam video itu Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail 'Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?'.
Oleh Eko, video itu kemudian diupload ulang di akun twitter miliknya dengan tambahan kata-kata atau caption “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,”. Belakangan Eko menghapus video tersebut. Namun tangkapan layarnya terlanjur beredar luas dan memicu kegaduhan di media sosial. (mdr/mar)
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News