Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur Khofifah Dorong Perkembangan Food Estate

Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur Khofifah Dorong Perkembangan Food Estate Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ketika memanen jagung saat memperingati Hari Pangan Sedunia.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Demi menjaga ketahanan di Jawa Timur, Gubernur mendorong berkembangnya food estate serta pekarangan lestari. Sebab, sektor menjadi salah satu dari tiga ancaman krisis global selain energi dan keuangan.

Gubernur menjelaskan, food estate atau lumbung merupakan konsep pengembangan yang dilakukan secara terintegrasi dan mencakup pertanian, perkebunan, sampai dengan peternakan di suatu kawasan.

Baca Juga: Khofifah Dorong Guru Terus Belajar dan Adaptasi Hadapi Perubahan Zaman di Peringatan HGN 2024

Menurut dia, pengembangan model ini bakal sejalan dengan semangat Hari Pangan Sedunia yang mengusung tema 'Leave No One Behind; Better Production, Better Nutrition, a Better Environment, and a Better Life'.

“Di Gresik bisa dijadikan contoh oleh daerah lain untuk memulai pengembangan food estate. Karena tiap daerah punya keunggulan masing-masing, saya rasa food estate akan memperkuat ketahanan nasional terkhusus juga di Jatim,” ujarnya di Kota , Minggu (16/10/2022).

Saat ini, Food Estate Mangga di Gresik terdapat di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Dukun seluas 1.205 hektare, Kecamatan Sidayu seluas 1.506 hektare, Kecamatan Panceng seluas 2.410 hektare, dan Kecamatan Ujungpangkah seluas 903 hektare. Di bawah pengelolaan PT Galasari Gunung Sejahtera, food estate tersebut akan mengembangkan mangga varietas malaba, gadung-21, arummanis, dan garifta.

Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur

Gubernur kemudian secara khusus mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk menemu kenali potensi besar daerahnya agar bisa diproyeksikan pada program lumbung .

“Ada manggis di Banyuwangi yang bisa dikembangkan. Jejaring Banyuwangi juga luar biasa di sektor . Jadi kalau misalnya ada food estate manggis di sini sangat bagus,” katanya.

Baca Juga: Ngalap Berkah Lewat Sholawatan di Bangkalan, Khofifah Ajak Warga Tak Golput

Dirinya kemudian mengatakan bahwa dalam mendukung program lumbung itu, penting untuk melibatkan banyak pemangku kebijakan.

“Untuk menjaga ketahanan , penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir. Mulai dari sarana prasarana, alat dan mesin pertanian, petani atau gabungan kelompok tani, penjamin komoditas hasil tani (offtaker), hingga industri modern,” urainya.

“Kita harus bersiap menghadapi ancaman 3 krisis akibat dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina,” tambahnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin

Hal tersebut kemudian juga selaras dengan apa yang dikatakan oleh Presiden RI Joko Widodo. Mengutip laman instagram pribadinya, mengatakan bahwa saat ini dunia harus bersiap menghadapi dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

“Oleh karenanya, saya Optimis bahwa pengembangan lumbung akan meningkatkan ketahanan di Jatim,” tutur sapaan lekatnya.

Rasa optimistis itu kemudian juga dibuktikan dengan predikat Jawa Timur merupakan Provinsi Lumbung Pangan Nasional. Hal ini ditunjukkan pada sektor pertanian, dimana pada tahun 2020 dan 2021 Jawa Timur merupakan Provinsi dengan produksi padi Nomor 1 Nasional yaitu sebesar 9,94 Juta Ton gabah kering giling (GKG).

Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil

Di samping itu, Jawa Timur merupakan Provinsi dengan kontribusi Nomor 1 Nasional untuk komoditas Jagung, Cabe rawit, Bawang Merah, Mangga, Pisang, dan Mawar. Demikian pula untuk komoditas lain yang meliputi sapi potong, sapi perah, ayam petelur, daging, telur, susu, gula kristal tebu, tembakau dan garam yang juga merupakan Nomor 1 Nasional. Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi Nasional untuk komoditas perikanan meliputi tuna, cakalang, tongkol dan udang.

Lebih lanjut, Gubernur bersyukur bahwa capaian produksi padi Jatim tercatat terbesar secara nasional juga diikuti dengan naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) di Jatim. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur yang dirilis pada 1 September 2022, NTP Jawa Timur pada bulan Agustus 2022 naik dari bulan sebelumnya sebesar 0,66 persen yaitu dari 102,66 menjadi 103,33. Sementara perkembangan NTP bulan

Agustus 2022 (year-on-year) juga mengalami kenaikan sebesar 3,27 persen yaitu dari 100,06 menjadi 103,33.

Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir

“Dengan meningkatnya NTP, maka saya yakin bahwa kesejahteraan petani di pedesaan juga meningkat pula. Terima kasih para petani se-Jatim atas peran besarnya,” ujar .

Tak sampai disitu saja, Mantan Menteri Sosial RI ini pun percaya bahwa jika pengembangan program pekarangan lestari di maksinalkan, disertai dengan Inovasi, Kolaborasi dan Inisiasi berbagai pihak strategis, ketahanan di Jatim bisa berkembang pesat dan berdaulat.

“Semoga dengan kerjasama dan dukungan berbagai pihak strategis ketahanan bisa terus tingkatkan untuk mencapai ketahanan yang berdaulat,” pungkasnya. (dev/mar)

Baca Juga: Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Pria di Kediri Ditangkap Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO