KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana berkomitmen untuk melakukan penataan kampung Inggris Pare. Selain infrastruktur, pihaknya juga melakukan penataan kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Mas Dhito, sapaan Bupati Kediri, ketiganya harus dilakukan peningkatan Kampung Inggris Pare menjadi ikon di wilayahnya.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
"Komitmen saya terhadap pembangunan Kampung Inggris sampai hari ini masih 100 persen," Kata Mas Dhito dalam pertemuan bersama Forum Kampung Bahasa (FKB) Pare, di Kantor Pemkab Kediri, Selasa (25/10/2022).
Dirinya mengatakan, penataan Kampung Inggris Pare ini, melalui program Kotaku dari Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, dengan anggaran puluhan miliar rupiah.
Ia menurutkan, dengan dana sebesar itu, harus diimbangi dengan aturan. Sebab, aturan di Kampung Inggris Pare ini, disebut belum dibangun.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
"Dengan penataan Kampung Inggris Pare ini, yang harus dilakukan oleh Pemkab, pertama adanya standarisasi kurikulum. Itu harus ada," jelasnya.
Dirinya mencontohkan, adanyanya tingkatan seperti beginner, advance dalam pengukuran kemampuan berbahasa inggris, termasuk adanya untuk tes bahasa inggris seperti toefl, gmat, atau yang lainnya.
Standarisasi ini, lanjutnya, tak hanya terbatas pada bahasa inggris karena dalam perkembangannya juga tumbuh bimbingan bahasa asing lain.
Baca Juga: Pernah Obesitas, Andrian Kini Terapkan Pola Hidup Sehat dan Manfaatkan Layanan JKN
"Tapi tetap nama identik kampung inggris tidak boleh dihilangkan karena ini sudah menjadi ikon dan banyak daerah yang ingin mencontoh, bahkan sudah membuat," pesannya.
Dengan demikian, kata Mas Dhito, Kampung Inggris Pare, dinilai memiliki kelebihan karena masyarakat tersebut, sadar akan bahasa inggris dan menjadi bahasa global.
Selanjutnya, dirinya mengungkapkan, perkembangan lembaga bahasa yang ada di Kampung Inggris Pare, secara organik tumbuh hingga menjadi seperti sekarang ini, dan juga keberadaan lembaga kursus bahasa, dinilai dapat mencegah munculnya kursus musiman, seperti apa yang menjadi keluhan FKB.
Baca Juga: Cawagub Gus Hans Silaturahmi dengan Puluhan Gawagis Ponpes se-Kabupaten Kediri
"Sebenarnya sudah mulai ada kerjasama dengan pemerintah desa siapa-siapa yang masuk, siapa yang keluar tapi harus diperkuat lagi (aturannya) kalau perlu kita buatkan Perbup," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan FKB, Agus Tri Winarso menyebutkan, saat ini FKB menjalankan program pelatihan yang diberi nama 'Kampung Inggris Mengajar', hal ini dilakukan untuk pemberdayaan sumber daya yang ada.
Ia menyebut, programnya ini, berbeda dengan pelatihan yang bertajuk 'Pecel Baris' pada Mei 2022 yang menyasar sebagian masyarakat khususnya PKL. Sebab, program Kampung Inggris Mengajar, menyasar masyarakat Desa Tulungrejo, dan Desa Pelem dengan target 1000 peserta didik.
Baca Juga: Peresmian Bandara Dhoho dan Ground Breaking Tol Kediri, Pj Adhy: Segera Layani Haji dan Umroh
"Maksud dan tujuan kami masih sama yakni membranding kampung inggris," ungkapnya.
Selama ini, lanjutnya, ekspektasi yang diterima orang, saat datang ke Kampung Inggris Pare, selalu membayangkan ketika membeli sabun, wajib menggunakan bahasa inggris, namun nyatanya, itu sepenuhnya belum terjadi.
"Program kampung inggris mengajar ini menjadi menjawab dari keluh kesah calon siswa kami (mengenai ekspektasi itu)," tambahnya.
Baca Juga: Datangi Kantor Kelurahan Tosaren, Ketua RT dan Pokmas Protes soal Penghentian Prodamas
Agus mengucapkan, Program Kampung Inggris Mengajar, rencananya akan dimulai akhir Oktober mendatang dan tidak berhenti di tahun 2022, melainkan akan menjadi agenda rutin. Dengan sasaran, masyarakat dan sekolah-sekolah di sekitar Kampung Inggris.
Ia juga mengatakan, program tersebut, pihaknya menargetkan 1000 peserta didik, namun masih belum terpenuhi karena terkendala dalam pengumpulan peserta yang saat ini masih sebanyak 600 orang.
Program yang sudah dipaparkan oleh FKB itu, disambut baik oleh Mas Dhito, pihaknya nantinya akan memerintahkan Camat Pare agar terlibat sebagai penanggung jawab kegiatan itu.
Baca Juga: Sampai September 2024, OJK Kediri Ungkap 6 Permasalahan Utama dalam Pengaduan Konsumen
"Adanya kampung inggris mengajar ini akan membuat kehidupan keseharian (masyarakat) bisa bahasa inggris" pungkas Mas Dhito.
Dari informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, pertemuan itu, terkait pengaturan standarisasi kurikulum maupun lembaga kursus, Mas Dhito meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk menindaklanjuti berkoordinasi dengan FKB. (kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News