
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 74 warga binaan Lapas Surabaya bebas, Selasa (15/11/2022). Diantaranya 51 warga binaan bebas bersyarat dan 23 lainnya berstatus bebas murni.
Kakanwil Kemenkumham Jatim, Zaeroji mengatakan, banyaknya jumlah warga binaan yang bebas disebabkan beberapa hal.
Baca Juga: PN Sidoarjo Eksekusi Aset PT KAI
“Salah satunya karena diberlakukannya UU Nomor 22 Tahun 2022, tentang Pemasyarakatan dan telah terbitnya petunjuk teknis (juknis) tentang pemenuhan hak bersyarat terhadap warga binaan,” katanya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Menurutnya, pada Pasal 10 UU Pemasyarakatan, seluruh warga binaan berhak mendapatkan hak yang sama. Seperti hak integrasi Cuti Bersyarat (CB), Pembebasan Bersyarat(PB), Cuti Menjelang Bebas(CMB) maupun hak remisi.
“Terkecuali warga binaan yang divonis dengan seumur hidup maupun mati,” katanya.
Baca Juga: Sidang Kasus Sabu 30 Kg: Bos Ekspedisi Ngaku Tak Tahu Isi Barang, Terdakwa: Saya Lapor Atasan
Karena merupakan hak bersyarat, lanjut Zaeroji, hak tersebut baru bisa didapat dengan menjalankan kewajiban selama di lapas. Yaitu dengan menaati peraturan tata tertib, mengikuti program pembinaan secara tertib, memelihara perikehidupan yang bersih, aman, tertib dan damai serta menghormati hak asasi setiap orang.
“Tidak hanya itu, syarat lain yaitu telah menunjukkan penurunan risiko melalui assessment,” tuturnya.
Baca Juga: Penemuan Pria Tewas Gantung Diri Gegerkan Warga Taman Sidoarjo
Sedangkan, warga binaan yang bebas murni mayoritas telah selesai menjalani masa hukuman subsider. Sempat mendapat remisi umum kemerdekaan RI, namun mereka tidak menjalankan pidana tambahan seperti membayar denda. Rata-rata masa subsider yang harus dijalani selama tiga bulan.
“Mereka banyak yang sebenarnya bisa bebas pada 17 Agustus 2022 karena mendapat remisi umum, namun karena masih ada denda yang belum dibayar, sehingga harus menjalani subsider,” jelasnya.
Ia menegaskan, layanan kepengurusan integrasi maupun remisi tersebut gratis. Karena, semua proses otomatis berdasarkan sistem database pemasyarakatan.
Baca Juga: Tanggapi Demo GPS soal Adanya HGB di Laut Sedati, Kepala Kantah Sidoarjo: Berakhir di 2026 dan 2029
“Pelayanan kepengurusannya gratis, jika masyarakat menemukan penyimpangan, segera laporkan ke kami, akan segera kami tindaklanjuti,” katanya.
Sementara itu, Kalapas Kelas I Surabaya, Jalu Yuswa Panjang mengungkapkan, rasa bahagianya, sebab bisa melihat warga binaan bisa bebas dan bertemu kembali keluarganya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Sidoarjo, 1 Orang Tewas
"Sampaikan salam hormat saya kepada keluarga, perbaiki komunikasi dengan mereka, dan jangan lupa minta maaflah kepada orang tua," katanya.
Ia juga berpesan kepada mereka agar membawa nama baik lapas kepada masyarakat. Salah satunya, dengan menjaga tingkah laku ketika berkumpul dengan masyarakat.
“Jangan kecewakan keluarga yang sudah menunggu kalian semua dan bagi yang sudah berkeluarga jangan lupa untuk menafkahi keluarganya," pesannya.
Baca Juga: Sempat Meroket, Harga Cabai di Pasar Porong Turun Jelang Imlek
Ia mengatakan, bagi warga binaan yang bebas bersyarat itu, dilakukan serah terima di Bapas Surabaya. Mereka akan mengikuti pembimbingan yang ditentukan bapas yang terletak di Desa Medaeng itu. Pihak lapas juga menyediakan bus sebagai transportasi untuk warga binaan.
Salah satu warga binaan yang mendapatkan pembebasan bersyarat, MS merasa bahagia dan bersyukur bisa mendapatkan hak pembebasan bersyarat. Sebab, pria yang menderita stroke itu, dijemput oleh pihak keluarganya.
Baca Juga: Forwas dan Mahasiswa Unusida GelarDiskusi Persoalan Sampah di Sidoarjo
“Alhamdulillah selama di lapas kami diperhatikan dengan baik, terutama oleh petugas di klinik lapas yang merawat saya,” ujar MS kepada awak media.
Selain itu, warga binaan yang lain berinisial BM berterima kasih kepada Lapas Surabaya yang telah memberikan pembinaan baik kepribadian dan kemandirian. Selama di lapas, dia mendapatkan pembinaan kerohanian seperti pengajian rutin dan istighosah.
“Selain itu saya diikutkan pelatihan pengelasan, saya juga diberikan ruang untuk bermain musik, dan saat ini saya juga punya kesempatan mengikuti pendidikan kejar paket C di lapas,” pungkasnya. (cat/sis)
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Aniaya Pekerja di Jalan Raya Buduran Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News