JEMBER, BANGSAONLINE.com - Stunting masih menjadi persoalan yang perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh masyarakat Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) BKKBN Provinsi Jatim, Ronald Steven Rigo, dalam sosialisasi pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan balita di Jember, Rabu (23/11).
Ia menyampaikan, penurunan angka stunting menjadi prioritas pembangunan sesuai dengan Peraturan Presiden. Mengingat, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi stunting di Indonesia sebanyak 24,4 persen pada 2021.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Untuk Jawa Timur, prevalensi stunting masih 23,5 persen. Hal tersebut tentu bukan kabar yang baik bagi masyarakat Indonesia. Karena dengan angka tersebut, berarti hampir dari seperempat jumlah generasi bangsa memiliki kualitas yang rendah.
"Angka prevalensi ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024. Diperlukan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, untuk berperan aktif melakukan upaya percepatan penurunan stunting," ujarnya.
Menurut Rigo, stunting dapat dicegah melalui pengasuhan yang baik di 1.000 HPK atau bisa disebut golden period. Yakni 270 hari masa dalam kandungan dan 730 hari pasca kelahiran bayi. Jika hal itu bisa diterapkan, kasus stunting dapat ditekan.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
"Apabila kita mengabaikan 1.000 hari pertama kehidupan, akan berakibat pada rendahnya tingkat kecerdasan seseorang. Secara fisik masih bisa dikejar, tapi secara kognitif sudah terlambat atau sulit untuk dikejar apabila sampai terjadi stunting," jelasnya.
Untuk mendorong percepatan langkah tersebut, BKKBN melalui bina keluarga balita (BKB) secara masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya ibu hamil. Sosialisasi sebagai bentuk edukasi dan menyadarkan betapa pentingnya untuk turut mencegah stunting, dimulai dari merawat tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan.
"Keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Kualitas pengasuhan sangat menentukan kualitas generasi penerus," pungkasnya. (yud/bil/rev)
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News