SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kejar prestasi. Begitulah yang menggambarkan semangat siswa-siswa di Jawa Timur dalam mengukir prestasi di tingkat nasional.
Kali ini, Jawa Timur kembali keluar sebagai juara umum dalam olimpiade tingkat nasional. Yaitu Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2022 yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek pada 14-20 November 2022.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Jawa Timur berhasil meraih 8 medali. Perinciannya, 3 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Posisi kedua Jawa Barat dengan 3 medali di antaranya 2 emas dan 1 perak. Sedangkan peringkat ke-3 adalah Provinsi Bali dengan perolehan 5 medali, yakni 1 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Prestasi Juara Umum OPSI ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut, setelah pada tahun 2021 Jawa Timur meraih 7 emas, 2 perak, dan 2 penghargaan khusus.
Atas raihan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas semangat yang diberikan siswa untuk berkompetisi dalam mengasah kreativitas dan inovasinya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Dikatakan Khofifah, ajang bergengsi OPSI ini berfokus pada karakter ilmiah yang ditumbuhkan melalui kegiatan kompetisi dalam mengembangkan kemerdekaan berpikir siswa untuk terus meneliti.
"Dari kompetisi ini kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar, termasuk menggali potensi sumber daya lokal yang memiliki dampak global yang akan terus ditumbuhkan," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Kamis (1/12).
Khofifah menyebut OPSI menjadi wadah bagi siswa SMA/MA untuk mengaktualisasi bakat, minat, dan kemampuan dalam meneliti dan berinovasi serta menanamkan budaya meneliti di kalangan siswa.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Dari yang saya ketahui, kegiatan ini jadi seleksi karya penelitian unggul untuk diikutsertakan dalam berbagai kompetisi penelitian, forum ilmiah, serta publikasi nasional dan internasional," terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, mengungkapkan tiga bidang lomba yang diikuti siswa, yaitu, lomba matematika, sains, dan teknologi (MST); lomba fisika terapan dan rekayasa; serta lomba ilmu sosial dan humaniora.
Wahid berharap kompetisi ini menjadi motivasi bagi siswa untuk menjalin komunikasi antar siswa peneliti dari berbagai daerah melalui temu karya penelitian. Di samping itu, menanamkan budaya meneliti di kalangan siswa.
Baca Juga: TNI-Polri Apresiasi Kesiapan Posko Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Kata Pj Gubernur Jatim
"Aktif mengikuti berbagai bidang kompetisi di bidang penelitian akan membangun integritas dan sikap bertanggung jawab, kepedulian yang tinggi, kemampuan berpikir logis dan analitis, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemandirian, kepercayaan diri, serta keterampilan menyajikan gagasan ilmiah baik secara lisan melalui presentasi maupun tulis melalui karya ilmiah dalam diri siswa," tegasnya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News