KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kediri melakukan optimalisasi pemanfaatan Gerai Rumah Inkubasi (Garasi) UMKM supaya tidak terbatas sebagai tempat pelatihan. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopusmik) Kabupaten Kediri, Mamiek Amiyati, mengatakan bahwa keberadaan Garasi UMKM selama ini masih sebatas dijadikan sebagai tempat pelatihan.
Dalam hal ini, Garasi UMKM sebagai wadah memfasilitasi usaha mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan. Termasuk penguatan kualitas produk, kemasan, SDM, manajemen usaha dan keuangan.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Memang kita belum bisa benar-benar optimal, tapi kita ada pilot project untuk yang di Pare kita buatkan lapak-lapak nanti kita jadikan tempat kuliner untuk teman-teman UMKM di Pare," katanya dalam penyampaian program kegiatan 2022 kepada Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Jumat (9/12/2022).
Menurut dia, selain lapak untuk kuliner, selanjutnya Diskopusmik Kabupaten Kediri turut menyiapkan pusat oleh-oleh produk dari UMKM terutama di daerah sekitar. Adapun pengelolaannya dilakukan oleh pelaku UMKM berdaya.
"Kita arahkan untuk UMKM yang anggotanya kebanyakan anak muda, karena kalau anak muda biasanya mereka lebih kreatif dan inovatif," ungkapnya.
Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM
Langkah yang dilakukan Diskopusmik Kabupaten Kediri itu menindaklanjuti dorongan bupati yang sebelumnya meminta agar keberadaan Garasi UMKM dimaksimalkan pemanfaatannya, karena rumah inkubasi yang sudah ada kadang sepi, kadang terlihat ramai. Sejak 2021, bupati telah mendirikan Garasi UMKM di tiga kecamatan, yakni Papar, Pare, serta Grogol.
"Cara memaksimalkannya harus ada lapak-lapak yang disediakan untuk pedagang, UMKM kita di gerai inkubasi yang ada di Kabupaten Kediri," pesan bupati. (tia/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News