Tingkatkan Partisipasi Pemilih saat Pemilu 2024, Pendidikan Politik Digelar di Jember

Tingkatkan Partisipasi Pemilih saat Pemilu 2024, Pendidikan Politik Digelar di Jember Kasubdit Fasilitasi Peningkatan Demokrasi Direktorat Politik Dalam Negeri Kemendagri, Ispahan Setiadi, saat menjadi narasumber dalam giat yang digelar Bakesbangpol Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Kasubdit Fasilitasi Peningkatan Demokrasi Direktorat Politik Dalam Negeri , Ispahan Setiadi, hadir di bersama tim dalam rangka memberikan pendidikan politik kepada segenap elemen masyarakat, Kamis (19/1/2023). 

Hal tersebut berkaitan erat dengan target partisipasi pemilu yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni sebesar 79,5 persen dan diharapkan lebih tinggi. Menurut dia, partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi sejauh ini sudah mencapai 81,93 persen.

Baca Juga: Kota Batu Masuk Nominasi Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award 2024

Pada 2020 yang notabene masih pada masa pandemi covid-19, partisipasi masyarakat mencapai 79,6 persen. Sehingga, pihaknya berharap dengan misi memberikan pendidikan politik di daerah dapat memaksimalkan potensi partisipasi di .

" adalah pemilu yang paling istimewa dari pemilu-pemilu sebelumnya. Karena ini untuk pertama kalinya kita menyelenggarakan pemilu legislatif, pilihan presiden, dan juga pemilihan kepala daerah pada tahun yang sama," ujarnya.

Hal tersebut ia sampaikan pada saat menghadiri undangan Forum Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Kepemiluan dari Bakesbangpol . Lebih detail, ia menyebut pelaksanaan Pilpres dan Pileg di tanggal 14 Februari 2024, sedangkan Pilkada serentak pada 27 November 2024.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN dan Wakilnya Hadiri Rakornas Pusat 2024

"Harapannya, sesuai arahan bapak presiden, bahwa kegiatan (pemilu) dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan." imbuhnya.

Ia menilai, kondisi ekonomi pada masa tahun politik mendatang tidak begitu baik. Sehingga pada masa pesta demokrasi rakyat nanti, masyarakat pasti akan dihadapkan pada tantangan politik uang. Tidak hanya itu, keterbukaan informasi publik, politisasi SARA, dan politik identitas, serta situasi pandemi yang tidak menentu, juga akan memiliki dampak dan tantangan.

"Oleh karena itu, mari kita dukung sukses pemilu 2024. Karena (pemilu) bukan hanya kewajiban penyelenggara dan pemerintah (saja), tapi kita semua sebagai warga negara, termasuk peserta pemilu dan masyarakat," pungkasnya.

Baca Juga: Kerja Sama Berantas Mafia Tanah, Menteri ATR/BPN Sowan ke Kapolri

Tingginya partisipasi pemilu akan beriringan dengan melonjaknya tingkat kepercayaan masyarakat, kepada pihak eksekutif dan legislatif ke depan. (yud/bil/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO