SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Slamet Rudhu, seorang narapidana kasus terorisme (Napiter) bebas bersyarat dari Lapas I Surabaya, Selasa (24/1/2023). Pria asal Batang, Jawa Tengah, itu berencana mendirikan usaha pembuatan tempe dan tahu.
“Tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB, petugas Lapas Surabaya melakukan pembebasan bersyarat seorang warga binaan pemasyarakatan kasus terorisme atas nama Slamet Rudhu,” urai Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Ia menuturkan, Slamet dibebaskan bersama dengan tujuh warga binaan lainnya. Mereka juga mendapatkan hak pembebasan bersyarat.
“Karena bersyarat, maka status pembinaannya dialihkan menjadi pembimbingan sebagai klien di Balai Pemasyarakatan,” tuturnya.
Untuk mempermudah proses pembimbingan, Balai Pemasyarakatan Surabaya mengalihkan pembimbingan kepada Balai Pemasyarakatan Pekalongan. Slamet diantar langsung oleh wali pemasyarakatan sampai di kediamannya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
“Untuk memudahkan proses pembimbingan, nanti teman-teman Bapas Pekalongan yang akan menentukan pola dan waktu pembimbingan yang cocok untuk Slamet,” kata Imam.
Sementara itu, Kalapas Surabaya, Jalu Yuswa Panjang, mengatakan bahwa Slamet mendapatkan pidana selama 3 tahun. Dia telah menyatakan ikrar di Lapas Kelas I Surabaya pada Februari 2022.
“Pembebasan Slamet Rudhu selain di dampingi wali Napiter juga menggandeng Aparat Penegak Hukum (APH) setempat seperti Polisi, TNI, BIN, dan BNPT,” ucapnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Jalu mengungkapkan, alasannya mengantar langsung Slamet ke tempat tinggalnya, yaitu untuk diserahkan kepada keluarga dan masyarakat setempat.
“Agar masyarakat ikut aktif untuk melakukan pembinaan, sehingga tidak bergabung lagi dengan kelompok radikal,” ujarnya.
Slamet mengaku bahagia karena bisa bebas pada hari ini. Dia berencana akan mengembangkan berbagai usaha di tempat tinggalnya, termasuk salah satunya adalah pembuatan tempe dan tahu.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Nanti mau bikin usaha lagi supaya menolong teman-teman yang lain untuk bekerja," akunya.
Selain itu, Slamet juga berkomitmen untuk mengajak teman-temannya yang masih radikal agar kembali lagi ke pangkuan ibu pertiwi. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News