SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Banjir yang tak kunjung surut di Desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo membuat para pelajar banyak yang terjangkit penyakit kulit dan Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).
Penyakit tersebut yang mulai menjangkiti para pelajar, menjadi atensi khusus bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Saat melakukan pengecekan di dua titik sekolah, yaitu SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedung Banteng, Kepala Puskesmas Tanggulangin, dr Prufiana mengatakan, pihaknya telah memeriksa 45 siswa dan guru di SMPN 2 Tanggulangin dan 54 siswa dan guru di SDN Kedung Banteng.
"Hasilnya, sebagian besar terjangkit ISPA dan penyakit kulit," jelasnya, Selasa (13/2/2023).
Ia mengatakan, di SMPN 2 Tanggulangin terhadap 13 siswa yang terkena penyakit kulit berupa gatal-gatal, dan 18 orang lainnya, terserang ISPA. Sedangkan, di SDN Kedung Banteng terdapat 25 orang terkena infeksi kulit dan 25 orang terjangkit ISPA.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Ia menegaskan, seluruh siswa dan guru yang terjangkit penyakit tersebut, akan ditangani oleh puskesmas. Meski banyak yang mengalami sakit akibat banjir yang tak kunjung surut itu, menurutnya, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan.
"Masih bisa untuk proses belajar, fleksibel menyesuaikan kondisi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Dwijo Prawito mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada pemompaan saja.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Pemompaan yang difungsikan itu, agar pembuangan air yang menumpang di tiga desa terdampak tersebut, segera dialirkan ke arah laut.
"Pompa bakal beroperasi selama 24 jam. Selama ini durasi pemompaan belum sampai 24 jam. Rata-rata hanya 20 jam saja. Jadi fokusnya banyak pada penyedotan air," katanya.
Dari informasi yang dihimpun, Pemkab Sidoarjo telah mengaktifkan beberapa pompa air untuk menyedot banjir di tiga titik yang ada di bagian timur Kecamatan Tanggulangin.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Meskipun masa tanggap darurat diperpanjang, menurutnya banjir di Kecamatan Tanggulangin ini mulai berangsur surut. Ketinggian air sudah 10 sentimeter.
“Paling parah di Kedungbanteng, di dekat SMPN 2 Tanggulangin. Selain karena banjir tak kunjung surut, perpanjangan masa tanggap darurat juga karena curah hujan masih tinggi,” pungkasnya. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News