PAPUA, BANGSAONLINE.com - Kericuhan yang diduga dipicu oleh adanya hoaks penculikan anak di Sinakma Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya akibatkan tewasnya 10 orang.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
"Saya menyampaikan permohonan maaf dan turut berdukacita", ujar Fakhiri di Mimika pada Jum'at (24/2/2023).
Kapolda menjelaskan bahwa kericuhan itu dipicu oleh adanya kabar bohong mengenai penculikan anak.
Saat itu, warga memberhentikan sebuah mobil pedagang yang dikira menculik anak. Polres Jayawijaya hanya berupaya menghentikan aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
"Hal inilah yang direspons Polres Jayawijaya untuk menghentikan aksi main hakim sendiri sesuai instruksi saya untuk menindaklanjuti isu yang tidak benar yang beredar di masyarakat", jelasnya.
Namun, situasi justru berbalik. Sekelompok orang tiba-tiba datang dan menyerang. Hal itu membuat aparat keamanan melakukan tindakan tegas berupa tembakan untuk membubarkan massa, setelah tembakan peringatan diklaim tidak diindahkan.
Sebanyak 10 orang tewas dalam peristiwa kericuhan di Wamena tersebut, dan 41 orang alami luka-luka.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
Kapolda menegaskan bahwa saat ini situasi di Wamena sudah berangsur pulih.
"Update terkini situasi di Wamena sudah terkendali dan berangsur-angsur kondusif", ujarnya.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jayawijaya berusaha membangun komunikasi dengan tokoh agama, masyarakat dan tokoh adat.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News