AHWA Ditolak, PBNU akan Gelar Munas Lagi di Sentul Bogor

AHWA Ditolak, PBNU akan Gelar Munas Lagi di Sentul Bogor

BANGSAONLINE.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampaknya tak patah arang meski Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) untuk pemilihan Rais Am PBNU ditolak oleh mayoritas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).

”Makanya PBNU akan mengadakan Munas (Musyawarah Nasional) lagi untuk ketiga kalinya,” kata Katib Am Syuriah PBNU Prof Dr KH Malik Madani kepada BANGSAONLINE.com tadi malam (Kamis, 29/5/2015).

Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo

Ketua Organizing Committee (OC) ke-33 H Imam Aziz juga menyatakan bahwa PBNU akan menggelar Munas lagi. “Kita sudah siapkan lokasi Munas NU di Sentul, Bogor,” kata Imam Aziz di hadapan peserta rapat pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (27/5) sore.

Forum rapat ini menyepakati waktu Munas NU pada Ahad-Senin, 7-8 Juni 2015. “Munas ketiga kalinya dalam kepengurusan PBNU periode ini berbarengan dengan Rakornas dan peringatan Harlah PP GP Ansor. Munas tanpa Konbes NU ini sudah diatur dalam AD/ART NU,” kata Imam.

Menurut dia, PBNU sudah menyiapkan draf mekanisme AHWA untuk dijalankan di ke-33. Munas ini mempersilakan pengurus wilayah NU se-Indonesia untuk melakukan konsultasi soal AHWA.

Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, penolakan terhadap AHWA meluas. Para Rais Syuriah PWNU dan PCNU baik di Jawa maupun luar Jawa menolak AHWA diberlakukan pada ke-33 di alun-alun Jombang.

Bahkan dalam tiga acara Pra yang digelar di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Medan Sumatera Utara (Sumut) para PWNU dan PCNU yang hadir menolak ketika AHWA disosialisasikan.

”Mayoritas PWNU dan PCNU menolak AHWA diberlakukan pada ke-33 di Jombang. Bahkan PCNU di Medan kebanyakan menolak diberlakukan pada Muktamar ke-33,” kata Rais Syuriah PCNU Medan KH Ahyar Nasution kepada BANGSAONLINE.com, Senin (18/5/2015).

Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU

”Mereka minta agar AHWA diberlakukan pada Muktamar ke-34, Muktamar berikutnya,” kata Kiai Ahyar.

Beberapa PWNU dan PCNU yang hadir dalam acara Pra di Medan ini bukan hanya menolak AHWA secara lisan tapi juga menyiapkan surat penolakan berkop resmi PWNU dan PCNU lengkap dengan tanda tangan dan stempelnya.

Prof. Dr. H Nasruddin Suyuti, MSi, Ketua PWNU Sulawesi Tenggara, juga menegaskan bahwa mayoritas PWNU menolak. ”Substasinya menolak,” kata Nasruddin Suyuti kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?

Rais Syuriah PWNU Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs KH Abdul Kadir Makarim bahkan merasa heran kenapa AHWA masih muncul dalam Pra .

”Dalam Munas dan Konbes kan sudah ditolak. Berarti Munas dan Konbes itu tak sah (kalau AHWA masih disosialisasikan),” kata Kiai Abdul Kadir Makarim.

Bahkan dalam acara Pra di Makassar sosialisasi AHWA gagal total. ”Ya bisa dikatakan seperti itu (gagal total). Karena peserta banyak yang interupsi,” kata Ketua PWNU Sulawesi Utara KH Drs Syaban Mauludin.

Baca Juga: Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya

Rais Syuriah PCNU Bojonegoro KH Achmad Maimun Syafii juga mengingatkan agar ke-33 jangan sampai berujung ramai hanya karena memaksakan sistem pemilihan AHWA untuk Rais Am.

”Yang repot, pada waktu itu juga Muhammadiyah mengadakan Muktamar. Kalau (Muktamar) kita rame, sedang Muktamar Muhammadiyah berlangsung kondusif, kan malu kita,” kata Kiai Achmad Maimun Syafii (Minggu, 24/5/2015).

Menurut dia, untuk menghindari konflik itu mudah. Semua pihak harus istiqamah dan kembali kepada pedoman organisasi.

Baca Juga: Satu Abad Nahdlatul Ulama, Eri Cahyadi Ingin Surabaya jadi Tuan Rumah Muktamar NU ke-35

”Setiap organisasi kan ada Qur’an dan Haditsnya,” katanya. Artinya, setiap organisasi sudah ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). (nuo/trb/tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO