MADIUN KOTA, BANGSAONLINE.com – Kota Madiun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kota Madiun yang dipimpin Wali Kota Maidi itu sukses menerapkan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) dan keseluruhan bidang tanahnya telah tuntas bersertifikat.
"Inisiasi yang dilakukan Pak Wali Kota Madiun ini akan jadi penabuh genderang karena biasanya kalau satu kota sudah lengkap, maka kota/kabupaten lain insya Allah akan menyegerakan melengkapi," tegas Gubernur Khofifah saat menyampakan sambutan pada acara deklarasikan Kota Madiun Lengkap di Wisma Haji Kota Madiun, Selasa (28/3) sore.
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Maka sore itu, Gubernur Khofifah bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Kepala Kanwil BPN Provinsi Jatim, dan Wali Kota Madiun Maidi mendeklarasikan Kota Madiun sebagai kota lengkap pertama di Jawa Timur dan kedua di Indonesia setelah Kota Denpasar.
Sekadar informasi, Kota Madiun mendapat predikat kota lengkap setelah berhasil menerapkan program PTSL dan keseluruhan bidang tanahnya telah tuntas bersertifikat. Ini sesuai target Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), untuk mempermudah Ease of Doing Business (EODB).
Gubernur Khofifah menjelaskan Provinsi Jawa Timur juga akan menjadi provinsi lengkap ketika seluruh kabupaten kota di Jawa Timur telah berpredikat kota atau kkabupaten lengkap. Karena itu, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu mendorong seluruh bupati/wali kota segera menuntaskan program PTSL.
"Kalau kota/kabupaten lengkap, maka Jawa Timur lengkap," tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU itu.
Khofifah mengaku akan melakukan identifikasi daerah-daerah di Jawa Timur yang memungkinkan dilakukan percepatan untuk memperoleh predikat kota lengkap. Menurut dia, ada daerah-daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi untuk melakukan percepatan, antara lain Kota Probolinggo, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya I dan II.