Kemenkes Rencanakan Puluhan Ribu Obat Paxlovid dari Hasil Hibah akan Didistribusikan ke Rumah-rumah

Kemenkes Rencanakan Puluhan Ribu Obat Paxlovid dari Hasil Hibah akan Didistribusikan ke Rumah-rumah Kemenkes Rencanakan Puluhan Ribu Obat Paxlovid dari Hasil Hibah akan Didistribusikan ke Rumah-rumah Sakit. Foto: Ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima hibah dari Pemerintah Amerika dan Pemerintah Australia melalui Indonesia yakni puluhan ribu obat nirmatrelvir/ritonavir (paxlovid) yang berbentuk tablet salut selaput sebagai obat Covid-19.

Budii Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan mengatakan obat tersebut akan didistribusikan ke beberapa rumah sakit dan apotek. Hal itu agar masyarakat mudah memperoleh obat tersebut bila terserang penyakit.

Baca Juga: Apakah Daun Pepaya Baik untuk Kesehatan Kulit? Simak Penjelasannya

"Jadi terima kasih kepada Pfizer. Sekarang kami memiliki obat ini tersedia di negera ini. Dan sebentar lagi masyarakat akan dapat membeli dengan mudah dari semua apotek di seluruh negeri", ujar Budi pada Kamis (13/4/2023).

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia menyebut Paxlovid sudah mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Izin edar ini diterbitkan setelah sebelumnya BPOM juga menerbitkan EUA untuk antivirus Favipavir dan Remdesivir (2020), antibodi monoklonal Regdanvimab (2021) serta Molnupiravir (2022).

Baca Juga: Benarkah Ubi Jalar Bagus untuk Gula Darah Tubuh? Ini Penjelasannya

Berdasarkan hasil uji klinis, obat ini efektif mengobati gejala ringan Covid-19 yang beresiko tinggi menjadi gejala berat.

"Efektif untuk gejala ringan tetapi beresiko tinggi menjadi berat. Jadi untuk mereka yang punya respector yang akan jadi berat. Hasilnya lebih baik dan dia sudah uji klinis dan dapat izin edar dari BPOM", ujar Rizka.

Rizka menjelaskan pendistribusian obat Paxlovid akan mengedepankan daerah-daerah tertentu yang memang membutuhkan, bukan didistribusikan secara menyeluruh ke seluruh provinsi.

Baca Juga: Resep Kue Apem Kelapa Muda Gurih dan Lembut

"Jumlahnya ada 24.096 treatment course, artinya untuk 24.096 orang atau pasien yang kalau positif nanti terkena. Satu treatment course untuk 5 hari obat", ujar Rizka.

"Obat ini adalah kombinasi dua obat, dua anti virus yang diminum bersama-sama, combip pack namanya. Jadi 2 tablet bersama-sama satu kali sehari selama 5 hari", jelas Rizka.

(ans)

Baca Juga: 5 Manfaat Labu Kuning untuk Mengobati Penyakit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO