Oleh: Aysha Milarta Shafiyalina*
Di era digital, data telah menjadi aset yang berharga bagi perusahaan. Dengan jumlah data yang meningkat setiap hari, perusahaan memerlukan ahli data yang dapat membantu mereka menganalisis data dan membuat keputusan berdasarkan hasil analisis tersebut. Inilah sebabnya mengapa permintaan untuk data scientist semakin meningkat setiap tahun.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Future of Jobs Survey oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2020 memprediksi bahwa pada tahun 2025, pekerjaan sebagai data analyst dan data scientist akan menjadi jenis pekerjaan yang paling tinggi permintaannya dari 20 jenis pekerjaan yang akan mengalami peningkatan permintaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kebutuhan akan keterampilan analisis data yang dapat diandalkan di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah data yang dihasilkan oleh perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah di Indonesia.
Pada awalnya, permintaan untuk data scientist di Indonesia mungkin tidak begitu signifikan. Namun, dengan semakin mudahnya akses teknologi digital dan penggunaan teknologi informasi yang luas, data yang dihasilkan menjadi lebih besar dan kompleks.
Baca Juga: Optimalisasi dan Tantangan Literasi Menulis bagi Mahasiswa !!!
Hal ini telah menyebabkan perlunya mempekerjakan orang yang dapat mengelola dan menganalisis data dengan baik.
Berdasarkan data dari situs lowongan kerja seperti Jobstreet.com, permintaan untuk data scientist di Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan besar di Indonesia seperti Telkomsel, Gojek, dan Tokopedia telah mengumumkan perekrutan untuk posisi data scientist dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Peningkatan permintaan untuk data scientist di Indonesia sejalan dengan perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang semakin meningkat. Perusahaan harus dapat memanfaatkan data yang mereka miliki untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperoleh keuntungan kompetitif.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah mulai menyadari pentingnya data dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif "Indonesia Data Portal", yang berfungsi sebagai pusat data nasional dan memfasilitasi akses ke data yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah.
Beberapa faktor telah menyebabkan peningkatan permintaan untuk data scientist, termasuk ledakan data digital, teknologi canggih, permintaan pasar, dan kebutuhan untuk inovasi.
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Permintaan untuk data scientist di Indonesia diprediksi akan terus meningkat di masa depan, terutama dengan perkembangan teknologi seperti big data dan artificial intelligence, yang akan meningkatkan jumlah data yang dihasilkan dan memerlukan analisis data yang lebih canggih. Oleh karena itu, sumber daya manusia terampil dalam analisis data akan semakin dibutuhkan di masa depan.
Salah satu perguruan tinggi yang membuka jurusan sains data di Indonesia adalah Universitas Airlangga, tepatnya di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin dengan nama Teknologi Sains Data.
Selain Universitas Airlangga, beberapa perguruan tinggi lain yang membuka jurusan sains data di antaranya Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Nusa Mandiri, Universitas Bina Nusantara, Universitas Teknologi Yogyakarta, Telkom University, Universitas Katolik Paranhyangan.
Baca Juga: Gala Dinner Pimnas ke-37 Unair, Pj Gubernur Jatim Komitmen Dukung Perkembangan Perguruan Tinggi
*Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Prodi Sains Data, Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News