SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sidoarjo menargetkan mampu bebas Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar (BAB) sembarangan 100 persen di seluruh wilayah. Target itu dibarengi dengan komitmen meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dalam rangka mengejar target verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS).
Pj Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto, menyebut percepatan ODF ini harus segera diterapkan di Kota Delta. Jika tidak segera tertangani, permasalahan tersebut akan menyebabkan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan lainnya, seperti tingginya angka stunting di Sidoarjo.
BACA JUGA:
- Mantan Bendahara Maju Sebagai Calon Ketua DPD REI Jatim, Klaim Didukung 9 Komisariat
- Sidang Kasus Pemotongan Insentif ASN Sidoarjo: Jaksa Tolak Pledoi Siskawati
- Umsida Ajak Jurnalis, KPU, Bawaslu dan Pengamat Diskusi Dampak Politik Identitas di Pemilu
- Cegah Bullying, Polisi Edukasi Pelajar SDN Janti Tulangan Sidoarjo
Untuk mengejar 100 persen bebas ODF ini, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyamakan persepsi bahwa permasalahan ODF tidak bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri.
"Sehingga perlu gerakan seluruh OPD, mulai dari desa hingga dinas," ujarnya saat acara Percepatan ODF Melalui Penguatan Kelembagaan dan Pembinaan Lokus Kabupaten Sidoarjo Sehat di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (25/5/2023).
Ia menambahkan, angka ODF Sidoarjo saat ini berada dalam posisi ke-34 dari jumlah 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Inilah yang menjadikan Sidoarjo harus bergerak cepat dalam penanganan bebas ODF dan mengurangi angka stunting.
"Rangking ke-34 ini harus segera kita tuntaskan, karena Sidoarjo sendiri saya rasa tidak pantas jika mendapatkan rangking ODF terendah nomor 4. Karena PAD Sidoarjo besar, APBD Sidoarjo juga besar jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Sehingga butuh sinergitas dari berbagai pihak dan dalam acara ini saya harapkan bisa terpecahkan masalah dan solusinya," tambahnya.